Matahari dan Bulan

I

Aku belajar mencintai dari matahari, tetap ia berikan sinarnya pada dunia tanpa pernah memaksa untuk terbalaskan.

Aku belajar mengikhlaskan dari matahari, ia relakan keberadaannya digusur oleh kelamnya malam yang dibuat tak terlihat oleh bulan serta disembunyikan awan mendung.

Matahari tau ia akan selalu dibutuhkan, ia tahu ia dinantikan tanpa pretensi, sebab ia pun memberi tanpa dipaksa. Matahari tahu ia akan padam pada suatu waktu sehingga diberikannya sinar hingga batas kemampuannya. Matahari tau, bulan punya pengagum sendiri yang juga menantinya, seperti hujan yang memiliki tempat di setiap kehadirannya. Matahari tau, ia tak akan tergantikan, ia hanya bersembunyi sebentar untuk kemudian muncul lagi.

II

Aku belajar arti ketulusan, pencarian dan kesetiaan dari bulan.


Bulan selalu percaya kalau pungguk selalu merindukannya. Entah sekarang pungguk sedang berada di mana. Entahlah, katanya. Bulan akan selalu mencari dan mencari pungguk setiap malam datang. Bulan meminta matahari untuk selalu bersinar jadi pungguk dapat tidur pada siang hari, sehingga  pungguk tidak pernah lelah bersarang di salah satu ranting pohon, menanti bulan yang mencari keberadaannya. Bulan tidak peduli pada berpasang-pasang kekasih yang memadu cinta di bawah terangnya, sebab terang dirinya di dapat dari matahari yang keberadaannya ia gantikan. Bulan sadar, tanpa matahari ia takkan bisa seterang ini. Bulan mengabaikan indahnya yang dijadikan simbol sebuah keindahan.


Bulan mencintai pungguk, hanya pungguk. Yang menjadikan bulan tempat untuk pulang, yang menganggap bulan adalah kenyamanan terbesarnya. Pungguk tak pernah peduli bagaimana indah dan dielu-elukannya bulan. Seperti matahari, pungguk hanya tahu kalau bulan adalah rumahnya, rumah yang ia cintai, tanpa tergantikan.

III

Seperti itulah aku belajar, untuk mencari seseorang yang mencintaiku apa adanya, tak peduli senang, sedih, cantik, dan tampan. Aku mencari dia yang tepat, yang akan selalu menganggapku matahari baginya. Dia yang pantas dipertahankan.

(1 Juni 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar