Hatiku punya dua bagian.
Sebagian membuat aku
mampu menemukan jawaban akan: bagaimana memangkas jarak agar berkilometer
jauhnya keberadaanmu menjadi seerat genggaman tangan. Bagaimana merindukanmu
menjadi jadwal tetapku setiap hari. Bagaimana bayangmu ikut serta di
tempat-tempat indah yang kukunjungi. Dan bagaimana segala firasat akanmu
yang muncul sekelebat tiba-tiba nyata.
Sebagian membuat aku
membentang jarak lebih lebar lagi untuk enyah darimu, jarak yang tak hanya
sekedar hitungan kilometer. Kuabaikan segala kabar dan sapa, yang kebanyakan
dariku. Dari aku yang tak mampu menahan untuk tak berkabar, untuk tak menyapa,
padahal mungkin kau tak sedikitpun peduli akan itu. Sebab karna saking kerasnya
untuk bertahan, aku lupa bahwa kenangan akan kita hanya sekedar. Sekedar yang
tak mampu mengukir apapun dalam hatimu, namun mampu mengukir luka dalam disini.
Di sebagian hati ini.
Hatiku punya dua
bagian.
Keduanya berisi kamu.
Sebagian berkeras untuk menetap, sebagian lagi memaksa untuk pergi. Keduanya
menarikku seperti magnet, memaksa aku untuk selalu peduli. Memaksa aku yang
pada akhirnya harus memilih, bagian hati mana yang kugunakan untuk melanjutkan
hidup. Hidup yang tak mungkin selalu berisi kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar