Sajak ini menceritakan tentang seorang gadis.
Setiap jam 11:11 dia selalu mengucapkan permohonan dalam hati. Agar suatu hari
nanti, ia dapat bersama dengan dia, laki-laki yang ia cintai. Meskipun
bertahun-tahun sudah berlalu, meskipun dia sudah dewasa. Dia masih membuat
permohonan yang sama. Meskipun foto lelaki yang selalu ia pandangi itu sudah
memburam. Dan dia sudah berkemas untuk menggapai mimpi-mimpinya. Dan lelaki itu
bukan lagi prioritas utamanya. Tapi lagi-lagi ia masih mengucapkan permohonan
yang sama. Dan di suatu pagi, dia duduk di kamarnya, menonton TV dan tiba-tiba
yang ia lihat adalah lelaki sukses dan terkenal itu akan melangsungkan
pernikahan. Itu mengejutkannya dan segalanya seperti terulang kembali. Hatinya
kembali merasakan degup luar biasa karena lelaki itu. Dia melihat ke arah jam dan
menunjukkan 11:11. Tapi sebelum dia mengucapkan permohonannya yang biasa, dia
berhenti. Karena lelaki itu akan menikah hari ini. Permohonannya tidak
terkabul, bukan? Jadi dia menarik selimut menutupi seluruh badannya, airmata mulai
mengalir di pipinya. Jam masih 11:11. Dengan cepat ia menyilangkan jari-jarinya
dan berkata di dalam hati,
“Aku memohon kebahagiaan untuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar