Sebab tanpa kesadaran yang utuh, dengan tiba-tiba, berhari-hari lalu dalam satu pertemuan pertama yang singkat, pembicaraan sekelebat. Aku mulai mengagumimu, sehening-heningnya doa
di sepertiga malam.
Entah. Entah. Entah.
[Tak perlu senja yang membuat langit dan hari-hari menjadi indah,
aku hanya butuh satu; bertemu lagi, dan lagi, dan lagi.] Aku bisa apa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar