Yang Terabaikan

Aku rindu kamu. Sangat. Tapi aku tahu kamu tidak rindu aku. Lantas aku telan kembali kerinduan itu. Aku hanya ingin membuatmu tertawa, tersenyum, bahagia! Apa itu salah? Ya, dan ternyata usahaku sia-sia. Tak berarti bagimu. Kau hilang lagi, selalu seperti ini. Aku tak mengharapkan balasan apapun, ucapan terima kasih, atau apapun, kau tahu? Kalau kau mau menghilang, lebih baik dari awal tak usah muncul. Kau buat aku bahagia dan sakit dalam durasi yang kilat, cepat, dahsyat! Aku lelah, aku lelah, aku lelah, aku lelah, aku lelah, aku lelah, aku lelah. LELAH!

(Abaikan J  hanya perasaan hati seseorang nun jauh disana yang saya sendiri juga tak tahu siapa dia, yang sedang terbaring lemah dengan kening yang panas persis kayu bakar. Yang terabaikan.)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar