Di hadapanku ada gelas
plastik kosong bekas teh hangat. Perutku tak karuan.
Di sekelilingnya ada
sampah makanan ringan. Dihabisi mereka dengan beringas saat aku tertidur.
Di hadapanku berpasang
mata-mata masih hidup dan terbuka lebar. Kontras dengan sepasang di wajahku.
Sayu.
Tubuhku gemeretak,
tubuh mereka bergerak tergelak.
Aku butuh kasur, dan
sedikit nasi putih.
(pukul satu pagi di kereta menuju ibukota, 6 Juli 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar