Dulu,
harusnya wajah ini ku
basuh tiap jam empat pagi.
Harusnya aku
menyisihkan lima menit lima kali dalam sehari. Menghilang dari dunia, menghadap
yang disana.
Harusnya aku
melantunkan deretan huruf bersambung yang indah itu walau seayat sehari.
Harusnya aku salah satu
dari beberapa cahaya kala dunia meredup. Mengadu, memohon, berbincang,
bersyukur padaNya. Bukan terus dan terus mengeluhm mengumpat pada mereka yang
tak seharusnya.
Kini,
sayangnya aku terlalu
malas.
Sayangnya aku terlalu
malas.
Sayangnya aku terlalu
malas.
Sayangnya aku terlalu
malas.
Tubuhku kotor. Sangat
kotor.
Dan harusnya, aku minta
ampun. Sebelum terlambat.
Masih malas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar