Indonesia Dulu Lah: Bagian I (Nangroe Aceh Darussalam)

Halooooooo. Ah udah lama kali gak ngepost ya. Alasannya ya kebanyakan karna males ehe. Postingan ini bakal panjang dan penuh foto, tentang apa? Perjalanan. Iya, perjalanan. Berawal dari sebuah mimpi seorang gadis yang pengen naik pesawat dan ngeliat Monas, gadis yang hingga usianya lima belas tahun belum pernah menginjakkan kaki keluar kota Medan dan Sumatra Utara, gadis yang hingga usianya tujuh belas tahun belum pernah naik pesawat. Perjalanan yang benar-benar nyata buat gadis itu terjadi tahun 2010 saat dia dan teman-teman SMKnya pergi ke Air Terjun Dwiwarna, disana gadis itu melihat keindahan ciptaan Tuhan yang nyata dan dia mulai membuat janji dalam hatinya harus menemukan yang lebih lagi dari itu di luar sana. Tiga kata yang dia patri dalam hatinya dalam melakukan perjalanan hingga kini: Indonesia Dulu Lah~

Gadis itu memulai ceritanya dari bagian paling barat Indonesia.

Papa gadis itu adalah seorang Papa yang sangat sulit untuk diajak bepergian. Hingga pada awal, benar-benar awal tahun 2012, gadis itu meminta dengan sangat untuk menempuh perjalanan darat ke Aceh. Dan akhirnya Papanya mengabulkan. Gadis itu senang luar biasa. Pertama kali ia akan melihat dunia luar! Lalu tibalah ia di Banda Aceh, melihat kapal yang terseret ke tengah kota oleh arus tsunami di Aceh tahun 2004, menimpa beberapa rumah penduduk. Hingga kini katanya masih ada jasad yang tertimpa di bawah badan kapal dan tak bisa diangkat lagi.
Kapal yang berukuran lebih kecil dari kapal sebelumnya yang terseret arus Tsunami dan menimpa sebuah rumah penduduk. Hingga kini dijadikan objek wisata, para pengunjung bisa naik ke atas kapal.
Dengan mengejutkan Papa gadis itu dengan sangat berat mengiyakan untuk menyebrang ke pulau sebrang yang katanya sangat indah itu, iya Pulau Weh. Jeng jeng, tibalah dia disini. Tugu Kilometer Nol Indonesia. Percayalah, jalan menuju kesana tidak mudah, kawan. Gadis itu dan keluarganya hampir putus asa dan tak percaya bahwa mereka sudah tiba di kilometer nol Indonesia saat melihat tugu itu. 
Kembali ke tahun 2011. Gadis itu pernah hijrah selama 3 minggu ke kota Langsa. Aceh bagian selatan yang 'benar-benar Selatan' masih bisa dibilang Sumatra Utara. Ia melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Plaza Telkom Langsa. Ia bersama sepupunya terjebak di sebuah hutan bakau dengan rumah makan panggung di dalamnya! Keren? Memang. Mi acehnya benar-benar lezat.
Kembali ke Banda Aceh pada awal tahun 2012, masjid ini tidak asing kan? Masjid Baiturrahman. Gadis itu speechless.
Semakin speechless saat ia masuk ke sebuah bangunan megah yang desainnya mirip rumah panggung. Di atasnya ada bendera dan nama-nama dari seluruh negara yang membantu korban tsunami Aceh 2004, dibawahnya ada kolam yang indah, ada lorong dimana ia merasa seperti sedang berada ditengah ombak, ada sebuah ruangan penuh nama-nama manusia yang sudah tenang disisi-Nya pada 2004, helikopter yang keropos, dan lainnya. Museum Tsunami. Gadis itu hampir menangis berada disini.
Gadis itu dan keluarganya beristirahat sejenak di Pantai Lampuuk Banda Aceh. Biru, benar-benar biru....
Kembali ke Langsa saat ia PKL tahun 2011 lalu, ia bersama sepupu perempuannya menenangkan diri di pelabuhan dengan titi-titi bewarna kuning bernama Pelabuhan Kuala Langsa di sudut kota Langsa. 
 Sekilas info, mau menyebrang dari Aceh ke Pulau Weh? Kesini dahulu teman-teman. Pelabuhan Ulele.
Lihat, gadis itu sedang snorkling di Pantai Pulau Iboh. Pulau Weh men!
 Suatu danau di kota Langsa.
Suatu pantai yang ia lupa namanya di Pulau Weh. Lihat pohon dengan ranting yang tergeletak di tanah itu? Kalau dilihat dari jauh sepertinya rapuh, namun kalau dari dekat, ranting itu adalah batang pohon, yang mampu diduduki. Tidak asing? Lihat Jalan-jalan Men saja, Naya dan Jebraw pernah duduk berdua berharmonisasi disana.
Suatu Pantai di Pulau Weh. Ia lupa lagi namanya. Karna terlalu banyak pantai disana! Dan ia hanya berada 2 hari di Pulau Weh sehingga tidak bisa menjelajah lebih banyak lagi. Semoga suatu saat gadis itu mampu pergi kesana dan menjelajah lebih banyak lagi. Aamiin!

Fyi, gadis itu pernah menuliskan pengalaman PKL-nya lebih lengkap lagi disini:
1. http://febiolaaditya.blogspot.com/2011/07/one-weeks-y.html
2. http://febiolaaditya.blogspot.com/2011/07/hari-ini-temanya-sedih-12-juli-2011.html

Sekian bagian pertama, Nangroe Aceh Darusallam mari lanjut ke bagian kedua, Sumatra Utara. Kampung halaman gadis itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar