Dua Bagian

Hatiku punya dua bagian. 

Sebagian membuat aku mampu menemukan jawaban akan: bagaimana memangkas jarak agar berkilometer jauhnya keberadaanmu menjadi seerat genggaman tangan. Bagaimana merindukanmu menjadi jadwal tetapku setiap hari. Bagaimana bayangmu ikut serta di tempat-tempat indah yang kukunjungi. Dan bagaimana  segala firasat akanmu yang muncul sekelebat tiba-tiba nyata.

Sebagian membuat aku membentang jarak lebih lebar lagi untuk enyah darimu, jarak yang tak hanya sekedar hitungan kilometer. Kuabaikan segala kabar dan sapa, yang kebanyakan dariku. Dari aku yang tak mampu menahan untuk tak berkabar, untuk tak menyapa, padahal mungkin kau tak sedikitpun peduli akan itu. Sebab karna saking kerasnya untuk bertahan, aku lupa bahwa kenangan akan kita hanya sekedar. Sekedar yang tak mampu mengukir apapun dalam hatimu, namun mampu mengukir luka dalam disini. Di sebagian hati ini.

Hatiku punya dua bagian. 

Keduanya berisi kamu. Sebagian berkeras untuk menetap, sebagian lagi memaksa untuk pergi. Keduanya menarikku seperti magnet, memaksa aku untuk selalu peduli. Memaksa aku yang pada akhirnya harus memilih, bagian hati mana yang kugunakan untuk melanjutkan hidup. Hidup yang  tak mungkin selalu berisi kamu.

Saya yang Sibuk dan Maret yang Penat

Maret memasuki hari terakhirnya dan saya baru mampu menulis segala kepenatannya di hari terakhir ia akan berlalu. Kalau boleh, ingin rasanya men-skip Maret langsung ke April. Ini jadi bulan paling berat yang pernah saya lalui setahun ini. Mungkin, kita lihat saja nanti. 

Mengenai apa saja yang terjadi bulan ini, hmmm harus diingat-ingat kembali. Apa aja ya? Produksi film, tugas-tugas yang seakan mati satu tumbuh seribu, dan organisasi yang mulai menyuguhkan kesibukannya. 

Sekarang saya mulai jarang menulis sajak, puisi, dan cerpen. Saya mulai berpikir untuk menulis kreatif. Apa itu menulis kreatif? Kalau dijelaskan mungkin panjang banget ya, tapi singkatnya gini, saya kepengen nulis semua yang ada di pikiran saya tentang segala sesuatu dari sudut pandang saya dengan gaya menulis yang 'saya' banget. Jujur, sampai sekarang saya masih gak tau gaya nulis saya itu gimana. Untuk menggunakan kata 'saya' aja masih agak kaku, saya lebih suka men'saya'kan diri dengan yla (baca: yola) tapi ya itu gak terlalu saya pusingkan. Yang pasti saya mencoba untuk mendisiplinkan diri menulis, karna saking tidak pernah lagi menulis, jari-jari jadi kaku, otak mandek entah karna apa, dan saya gak mampu nulis sajak lagi. Rasanya kaya apa ya, kehilangan jati diri mungkin. Ya, mulai sekarang saya harus disiplin nulis sajak lagi, dan mencoba menulis kreatif, mulai dari... Sekarang.

Sekarang saya juga sudah mulai mencoba belajar menulis script film pendek. Masuk ke organisasi film di fakultas membuat saya tertarik jadi penulis script, ya berhubung memang cuma itu yang 'mudah-mudahan' saya mahir di dalamnya. Sudah 2 script yang saya tulis, satunya sudah rampung dengan judul 'Terpisah' dan belum diupload ke Youtube karna koneksi internet yang menyebalkan, satunya lagi masih dalam proses editing, judulnya 'Putar'. Semoga hasilnya memuaskan ya. Amin. 

Masuk ke organisasi musik di fakultas membuat masalah saya bertambah. Kenapa? Saat diklat beberapa hari lalu, ada kata-kata dari kakak kelas yang terngiang di otak saya sampai sekarang. "Masuk organisasi itu artinya kita menambah masalah dalam hidup." Dan itu benar. Kalau kita nggak terikat sama organisasi itu ya kita anteng aja, jadi 'kupu-kupu', kuliah-pulang-kuliah-pulang. Kita bakal selalu ada di zona nyaman, takut terus sama sesuatu yang baru, hidup bakal flat. Masuk organisasi kampus itu emang bikin pusing, masih ikut dua aja udah dipusingin sama hal paling klise. Bagi waktu. Jadwal kuliah yang gak kondusif+rapat+rapat. Sampai lupa makan nasi, lupa mandi, dan lupa nyuci nyetrika baju. Gambaran besarnya begitulah. Tapi sejauh ini menyenangkan sih.

Olahraga. Penting! Entah darimana lagi cara badan ini ngeluarin penyakit-penyakit yang memendam didalamnya kalau nggak dari olahraga. Masalahnya buat orang yang malas olahraga kaya saya yang cuma suka berenang dan voli. Berhubung di Malang dingin jadi gaak berani berenang dan voli sedikit yang suka. Ya solusinya? Kebetulan teman-teman pada ngajakin main futsal. Serius. Dan menyenangkan sekali. Kita udah mulai latihan rutin tiap Jumat, futsal cewek loh yaa, gamungkin gabung sama cowok. Haha. *krik*

Dosen semester 2? Hmm gak terlalu buruk, dan saya sedang sedih. Sebab satu-satunya dosen yang paling saya favoritin dengan mata kuliah favorit juga *gak bisa disebut disini nama dan matkulnya ya huaha* gak akan ngajar lagi setelah UTS yang artinya di minggu ini, terakhir dia masuk kelas saya. 

Tiga bulan di 2013 sudah dijalani. UTS sudah di depan mata. Semoga saya bisa melaluinya dengan baik. Doakan yaa.

Goodbye March!

Salam senyuuum.
Feby