Lagi PMS

Gimana rasanya?

Oke, sini-sini tak tulisin.

Perutmu mulai kram. Nggak kaya kram kaki abis main futsal, kramnya di perut, nggak normal. Ini kram yang ‘sialan kampret dorr dorr aku pengen guling-gulingan di bukit terus kepentok terus pingsan’. Kamu juga ngerasain pinggangmu nyeri. Itu emang buka yang terparah, tapi itu bener-bener bikin nggak nyaman dan bikin susah tidur. Bahkan tidurpun terasa salah, apalagi berdiri, apalagi duduk.

Darah ibarat air terjun. Berdiri, air terjun itu ngucur. Batuk, air terjun tumpah. Paranoid kalo tembus. Dan puncaknya, kamu gampang marah, depressi, ngomel-ngomel, badmood, dan ngerasain sakit luar biasa di saat yang sama. Kamu pengen pingsan bentar dan makan semuanya yang ada di depan mata.

Dan kamu harus merasakannya sebulan sekali bersama hari-harimu yang sibuk dan dipenuhi tugas.

Good enough explanations, girls?


*high five*

Kenal Dia, kan?

Sesungguhnya ini bukan sekedar kaki yang melangkah.
Tapi tentang satu payung yang harus dipilih diantara jutaan payung yang ada di hadapan untuk menembus hujan badai.
Semua yang tak disuka dan apa yang terpaksa disuka.
Semua yang telah diusahakan bukan yang disia-siakan.
Menuju tempat dimana kesendirian tak pernah terasa.
Kau kenal Dia, kan?

Dia itu pemiliknya.

Tidak Biasa


Jangan menunduk saat menangis, sayang. Menunduklah saat berdoa, sebab Tuhan ada di hati. Lihatlah ke atas, lihat gumpal langit disana. Airmata akan kembali ke pelupuk. Tangismu akan redam. Ingatlah, sayang. Selalu ada detik ke enam puluh satu dalam semenit dan jari keenam di satu telapak tanganku. Karna cinta bagimu lebih dari biasa.

Lupa

Kalau semua yang kau inginkan terwujud apa kau siap?
Terkadang aku menerawang sampai sana.
Semua kecewa yang jatuh tepat di muka kita itu sebenarnya suatu butuh bukan ingin.
Amboi!
Penerawangan itu berujung sadar kini.
Saat ingin itu terwujud.
Ternyata gunanya nihil. Kosong. Sia-sia.
Entahlah.
Aku merasa hilang arah, aku menangis-nangis memarahi Tuhan.
Mungkin aku lupa kalau Tuhan yang punya kompas, dan dia bisa suka hati mengambilnya.

Iya, aku lupa hidup ini bukan milikku saja.

Pulang

Kalian arsitek-arsitek hebat,
atau siapapun.
Tolong bangun jembatan dari ujung timur Jawa ke ujung utara Sumatra,
bisa tidak?
Perjalanan membelah awan terlampau mahal dan aku tak pernah benar-benar memperhatikan petunjuk keselamatan yang di peragakan pramugari.

Aku lelah bersilat lidah.
Aku terlalu malas jadi pembual.
Aku ini tak ada apa-apanya.
Sungguh.

Siapapun,
aku ingin bisa melarikan diri sebentar-sebentar.

Beberapa Pertanyaan


Kira-kira kalo para lelaki baca postingan ini bakal jawab gak ya? Hehe gaada kerjaan ajasih.

Hai kalian! Mau nanya nih.
Siapa sih perempuan yang lagi ada di pikiran kalian sekarang?
Yang wajahnya langsung nongol di kepala kalo ada yang ngomongin cinta, atau sayang, atau rindu?
Perempuan yang kamu pengen banget ngejagain,
pengen kamu peluk gitu pas capek,
ngapus air matanya kalo nangis?
Pengen kamu liat senyumnya kalo kamu kasih kado,
kamu kangenin ocehannya kalo marah,
denger ceritanya kalo lagi sepi?

Siapa? Siapa ya? Hayo siapa?


Hahahaha.

(Tulisan iseng abis nonton Frozen.)

Cinta: Gambar Memeluk Bayangan Cerita Batu Kerikil


Mungkin cinta itu kayak batu kerikil. 
Ada banyak di jalanan. 
Tapi kita sering nggak sadar, 
sampe dia masuk ke sepatu, 
dan keinjek.

Merenung Sambil Nyanyi

Selalu mikir, kenapa ya orang cantik dan ganteng dan ya apapun namanya yang berupa indah itu selalu (terlihat) benar? (Saya  tau itu relatif tapi jangan munafik ya pasti ada standar yang hampir sama saat ngeliat fisik satu orang dan kita langsung bilang dia cantik/ganteng.)

Tapi barusan saya jalan-jalan di blog orang terus nemu quote dan gambar ini:

"Sejatinya wanita adalah yang tidak memandang dan tidak dipandang."



Terus saya merenung. Sambil nyanyi.