Dear Abu-abu

12 Juni 2012. 23:48

Untuk Abu-abu,
Roda waktu semakin bergulir, usia persahabatan (kuanggap begitu) semakin bertambah. Aku selalu mengingatmu disaat kau tenggelam dalam kesibukan dan duniamu saat ini. Tenang, itu bukan masalah lagi bagiku. Cinta ini sudah tak kudekap untukmu, aku sudah menyerah sejak beberapa waktu lalu, saat kau mengatakan bahwa sikapku berlebihan. Sikap yang ingin selalu tahu keadaanmu. Bukan lelah, bukan pula putus asa. Kau yang memaksa untuk aku segera menjauhimu agar kau bisa mendekatkan diri pada yang lebih kau ingini.

Aku pernah mengatakan bahwa aku tak hanya menganggapmu sahabat. Aku menyayangimu selalu sebagai satu sosok pelindung, Kakak, satu sosok yang selalu menciptakan tawa baru, Teman, bahkan satu sosok yang selalu ada, Saudara. Sampai saat ini masih, hanya saja tidak ada lagi cinta disana. Sekarang aku hanya diam sambil sesekali memperhatikan dari jauh. Aku sendiri telah benar-benar menikmati hidup yang sesungguhnya. Kadang aku memberi tahu tentang keadaan hidupku, saat kau membalasnya, aku tak dapat menyembunyikan senyum di bibir. Mungkin kau tidak membutuhkannya, hanya saja aku ingin memberitahu bahwa masih ada aku yang menganggapmu berarti dalam perjalanan mimpiku, walau hanya sekedar. Tentang hidupmu, aku tidak bisa berbuat apa-apa, karna bukan peranku. Haha mungkin ini hanya keingintahuan atau kesoktahuanku. Seperti komedi putar, aku memperhatikan kehidupanmu yang berputar, Abu-abu.
Sekarang bukan tentang aku lagi. Kemarin, ada kabar yang tak terduga sampai dan berhasil mengusik pikiranku di tengah konsentrasi mengahadapi ujian hari ini.

Selamat untukmu..
Aku tidak tahu harus mengucapkan apa. Kehilangan dan kehadiran datang bersamaan padamu. Kehilangan, yang dalam waktu sangat singkat diisi dengan kehadiran baru lagi. Seperti dulu, ya, seperti dulu. Ingat? Sangat persis, kau tetap sebagai peran utamanya, hanya saja posisiku saat itu sedikit berbeda. Bahkan jeda waktunya pun persis. Tidak lelah, Abu-abu? Aku kira kau sudah menemukan yang terbaik. Ternyata aku salah, bahkan kau mengorbankan satu hati lagi dengan cara yang sama persis seperti dulu. Aku seperti tidak mengenalmu, kau benar-benar samar seperti namamu, Abu-abu. Aku rasa ini bukan kamu.
Bagaimanapun, aku memang sudah tidak ada lagi hubungannya dengan hidupmu, tulisan inipun rasanya tidak pantas, tapi seperti yang kusebut tadi mungkin ini hanya keingintahuan dan kesoktahuanku saja. Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu yang bisa kusebut sebagai kekecewaan padamu. Dan mungkin bukan hanya kekecewaanku saja. Aku tidak ingin wajah indahmu tercoreng moreng berpuluh kekecewaan lain lagi dan lagi.

Abu-abu... Tentang pilihan, kau lah yang menjalani, mungkin kau hanya ingin mencari jawaban demi melengkapi dan menemukan sebenar-benarnya kebahagiaan di perjalananmu. Biarkan kata-kata berhembus tentangmu, tulisan ini juga, jika memang cuma kesoktahuan, tak benar dan berlebihan saja, kau masih miliki dua tangan untuk menutup mata atau telinga :)

Semoga bahagia menemani hari-harimu yang penuh mimpi.

Salam,
Feby.

nb: Jangan lupa janji kembalikan Madre dan kawan-kawan sebelum pergi nanti.


(Aku kembalikan surat ini lagi Abu-abu, walau mungkin tidak terbaca lagi.)

Happy Birthday Happy Birthday lalalala..

Hmmm nyamnyam. Seumur-umur nggak pernah dapet yang beginian. Kapan ya ada kue, dipegangin didepan mata, terus tiup lilinnya. Hhaha ngeracau tengah malem, happy birthday happy birthdaay lalala :'D *sluurrp


22 Juni 2012

22:09

Hai halo hei siapa yang masih sedih Dion keluar? Sayaaa! *tunjuktangansendiri :’( yakin deh pasti Dion bakal survive di industri musik Indonesia, gimana nggak, fans ceweknya sejuta -_- hhaha. I’ll keep support him with the Swingy style because I’m a swing and jazz loverss, hyatt. *sembahFrankSinatra&MichaelBuble

Oiya langsung aja, nggak tau kenapa belakangan ini tulang belakang sakitnya ampun ampun. Kalo bahasa kerennya sih ini kena Low Back Pain, wkwk, penyakit tulang punggung umum yang sering dateng sama orang yang suka lama2 duduk sambil ngetik di depan laptop. Ya, ecek2nya penyakit umum buat penulis lah, huak cih :p pede benerr. Padahal belakangan ini juga jarang banget ngepos tulisan dan sebagainya, SNMPTN udah siap (alhamdulillah, I’ve done it! Huaa perjuangan selama ini berakhir juga. And I give the result to Allah overall :) ) harusnya lebih rajin2 nulis tapii apalagilah alasannya selain M, iya males. Lebih tertarik ngabisin liburan dan masa pengangguran ini dengan baca (sampe kantong pun jadi kering kebanyakan beli buku huhu), juga pergi bareng teman2 tersayang. Mungkin karna posisi baca yang salah terus juga sering duduk di bawah, kecampur sama masuk angin. Haha yaa who knows lah, semoga olesan balsem bisa ngurangin sedikit sedikit penyakit keren ini hhaha. Aamin..

Naskah yang saya kirim belum dapet balesan dari Gagas Media, hem agak pesimis sih udah hampir dua bulan soalnya. Tapi jangan deh, musti optimis, kalo ngga diterima ya kan bisa dicoba lagi ke penerbit lain yang lebih baik hati. Gagas emang agak berat, makanya saya nyoba paling duluan, kalo misalnya diterima, ALHAMDULILLAH buanget lah pastinya, tapi kalo nggak diterima seenggaknya kan ntar dikasi tau tuh titik lemahnya ada dimana, jadi buat masuk ke penerbit yang tingkat bonafitnya dibawah Gagas Media juga kan pasti bisa lebih mulus lagi, juga nambah ilmu, gimana naskah bisa lebih dipertimbangkan sama mereka. Sabarr sabarr.. :)





Hari ini dapet email ceria lagii. Dapet gambar diatas sama undangan. Nahnah, gambar diatas adalah cover bayi kedua saya!! :3 Inspiring Teacher part 2 (Mata Biovision) yang bakal dilaunching besok Sabtu, 23 Juni 2012, di Cafe Mahakam, Jakarta, mulai jam 4 sore. Sayang yg diluar kota kalo mau dateng transportnya nanggung sendiri walaupun udah dapet undangannya. Acara besok juga ngumumin 3 orang terbaik dari 60 finalis yang naskahnya udah dibukuin jadi Inspirin Teacher part 1, 2, dan 3 yang dapet hadiah jalan2 ke Belitung. Degdegan sih, tapi feeling buat jadi 3 orang itu entah kenapa kecil :( tapi udah cukup seneng kok, karna royalti dari Inspiring Teacher bakal disumbangin ke kegiatan amal :)

Ya sampai detik ini, saya udah punya dua bayi kecil <3 Dari Balik Hujan sama Inspiring Teacher. Walaupun masih diterbitkan self publishing, saya udah cukup seneng dengan yang udah saya capai ini. Semua ini nggak jauh2 karna Tulisan Feby kuu yang 6 hari lagi bakal ulang tahun yang pertama hihi, juga karna semua inspirasi yang datang. Saya sangat sangat bersyukur. Kedepannya semoga naskah yang lagi saya perjuangin sekarang bisa nangkring di Gramedia seperti mimpi saya selama ini. Aamin :)

Tonight.. We are young. So let’s set the world on fire. We can burn brighter than the sun.
-Fun-We Are Young-

See you again, Dreamers. Salam senyuuum..
Feby :)

21 Juni 2012

 Tuhan, terima kasih untuk hari ini. Untuk melihat wajahnya sekali lagi. Terima kasih untuk kesempatan melepas rindu tak tersampaikan yang menyesakkan dadaku selama ini. Terima kasih untuk canda dan tawa. Terima kasih untuk senyumannya. Terima kasih untuk obrolan singkatnya, untuk ingatan-ingatan kecil darinya. Terima kasih atas hatiku yang kau cukupkan untuk tak berharap lebih lagi seperti lalu-lalu. Terima kasih Tuhan, sekali lagi terima kasih untuk tawanya hari ini. Dari sana aku selalu tenang, dan tahu bahwa dia baik-baik saja kini. Bahkan sangat baik, dengan orang baru di hidupnya dan dengan dunianya. Mungkin aku tidak seberuntung orang itu, tapi bagiku aku jauh lebih beruntung, karena aku adalah teman dari ratusan temannya yang tidak akan kehilangan dia. Terima kasih Tuhan :)

Sewaktu-waktu

: Zaka Aulia
I
Boneka
Pada pagi yang cerah ini, ada yang telah menungguku di balik kaca sana.
Menunggu untuk kutumpangi, membawa tubuhku terbang ke awan lalu mengejar mimpi, cita, mungkin juga cinta.
Pada pagi yang cerah ini, kulingkarkan lengan untuk memberimu peluk terakhir.
Kemudian kusodorkan tangan yang didalam genggamnya sebuah boneka.
Dalam bibir boneka kuselipkan kotak suara kecil.
Sewaktu-waktu dapat kau tekan tombol di balik tubuhnya jika rindu datang.

Sehingga kau dengar kotak suara itu berbunyi:
Teruntukmu yang pernah mengisi hari-hariku.
Doakan Tuhan melindungiku.
DiberikanNya aku yang terbaik dan dilapangkanNya segala kesempitan.
Dan jangan lupa bersyukur, telah dipertemukanNya aku dan kamu.
Jalan kita kini akan jauh berbeda. Tapi ku selalu merindukanmu.
Tertanda, Aku.

II
Lampion

Kunang-kunang itu terbang mencari sepasang mata terpejammu yang kuperintahkan dalam perjalanan ke tanah lapang ini.
Di bawah gelap alam dan langit malam.
Kunang-kunang itu berhambur saat kita tiba dan kau buka matamu.
Lalu,
Kunang-kunang itu berkerumun di sekeliling lampion yang telah kusiapkan disana sebelum terbang berkilauan di udara.
Lampion telah kulepaskan.
Aku tidak dapat terus membuatmu tertawa, tersenyum dan mendengar celotehanmu.
Menjaga tubuh kecilmu, seperti seseorang lelaki menjaga buket bunga yang tak satupun kelopak dibiarkannya runtuh.
Sewaktu-waktu kamu merasa kesepian, lihatlah ke langit.
Akan ada cahaya terang yang menemanimu.
Akan ada aku disana yang menjagamu.
Di tanah lapang ini.

Selusin Sajak Kecil

Betapa Kecilnya Diri Ini


: M. Rifqi Yusuf

Aku tertunduk setelah melihat malam yang penuh bintang
Betapa kecilnya diri ini
Aku memejam setelah memandang bulan sempurna malam ini
Mengingat segala kesombonganku, se-per berapakah aku dibanding bulan itu?
Kalau bintang-bintang itu berhujanan turun saat langit terbelah. Kalau bulan jatuh menimpa bumi.
Akan jadi apa?
Ah, betapa kecilnya diri ini.

Aku Ingin Gemuk



: Adam Wira Sanjaya

Aku ingin gemuk, seperti seekor nyamuk yang puas melepas dahaga di punggung tanganku
Berpeluh usaha
Aku ingin gemuk, seperti batu baterai tua yang sudah lelah terisi panas
Butuh kesabaran
Aku ingin gemuk, seperti balon udara di sudut langit sana
Penuh api semangat
Aku ingin gemuk, seperti aku di ruang imajiku
Jenuh tak berisi
Aku ingin gemuk

Kecewa


: Dewi Anggraini

Kamu berlama-lama menatap wajahku. Dalam jarak per sekian senti kita saling tersenyum lalu aku membuang muka. Senyum mu begitu ringan, senyumku sedikit getir. Ada yang kusembunyikan disana, namun kau tak tahu.

Aku suka berkhayal sendiri. Saat didalamnya tubuhku dan tubuhmu saling merengkuh, terkait seperti kail. Kudekatkan bibir ke telingamu sementara genggamku telah merekat di punggungmu bersama sebuah pisau yang terlumur darahmu. Lalu membisikkan, "aku kecewa."

Khayalanku terpecah. Kau tersenyum lagi padaku. Senyum yang menyejukkan. Senyum yang masih ringan. Seketika itu darahku mendesir. Kubalas senyummu, kini tak sedikitpun getir. Aku tidak sembunyikan apapun lagi. Dan kau tetap tak tahu.

Biarkan Menjadi Misteri



: Anissa Astri

Ada lebih banyak kata-kata dalam diam
Saat melihat tatapan yang dalam, terkadang telah kau dapat apa yang ingin disampaikan
Percayakah kau dengan keindahan cinta? Yang membuat hati saling menyatu dan mengerti dalam ketenangan.
Jika kau percaya, pada akhirnya, biarkan mereka menjadi misteri.

Perbedaan 



: Khairunnisa Lubis

Dulu kita sering duduk berdua di taman itu
Menghirup bau tanah basah selepas hujan
Menikmati senja yang jatuh dari sudut langit
Menyanyikan lagu kesukaan
Kau rasakan bau tanah lebih menusuk saat gerimis saja, aku membantah, kurasakan petrichor itu menguasai penciumanku dalam lebatnya hujan
Kau mengagumi senja yang jingga, katamu seperti sinar mataku. Aku mencintai senja yang kemerahan, seperti warna bibirmu yang tak terjamah nikotin
Kau menyukai lagu klasik, sementara aku menggilai irama jazz
"Perbedaan itu indah," katamu pada suatu senja kesekian di taman
Pelukanmu lebih erat seperti berat melepasku

Kini, apakah perbedaan itu masih indah?
Saat kau sedang bersandar di alam para malaikat
Sedang aku bersandar di samping nisan bertuliskan namamu?


Masa-masa di Sekolah


: Aida Shara

Detik-detik pelajaran masih berdetak di sudut-sudut kelas
Tapak sepatu hitam masih berbekas di lapangan belakang
Papan tulis putih masih tergores tinta spidol hitam sisa kita
Tumpukan kertas di meja guru pun masih memampang nama kita
Masa-masa di sekolah tak lagi nyata saat mata terbuka
Tapi kenangan tidak akan mengering
Dan nanti, rindu-rindu pun akan pulang pada sang tuan.

Bulan Tidak Mengizinkan Kita Menatapnya Bersama



: Dita Afandria

Bila hujan turun deras waktu aku sedang berlari, biarkan aku merentangkan tangan lalu menari-nari
Bila bertemu dan kembali menatap wajahmu memang bukan bagianku lagi, biarkan aku merasakan rindu yang datang hampir selalu

Izinkan aku mendongak ke langit tanpa memicingkan mata
Izinkan aku tak lupa saat-saat indah bersamamu

Bila hujan telah usai, izinkan bulan menemaniku di malam hari
Bila rindu sudah berlalu, izinkan aku menikmati rasa sedih yang datang tiba-tiba selama aku terjaga

Izinkan bulan menemaniku dalam sepi
Izinkan bayanganmu menemani.

Lebih Baik


: Khairul Lizzan

Lebih baik menunggu siput berjalan, daripada kamu menuju aku
Lebih baik tersandung batu, daripada cinta yang sudah berlumut
Lebih baik menatap matahari siang terik, daripada kamu yang redup lagi dan lagi

Karna mengharapkanmu, sia-sia.

Angin Menjanjikanku Senyum


: Debby Andrika

Sore ini aku berhenti di tepi jalan untuk berteduh. Hujan jatuh menahanku dalam perjalanan. Perlahan angin membelai wajahku. Aku tersenyum-senyum sendiri. Entah kenapa aku teringat kamu.

Teringat kamu yang mencintaiku teramat sangat dan dengan sederhana aku pun juga. Teringat akan peristiwa itu, saat senyummu hilang ketika kedua matamu tak mampu lagi melihat. Teringat saat kemudian aku memberikan kedua mataku hanya untuk mengembalikan senyummu. Teringat akhirnya kau memilihku untuk menemani hidupku.

Angin membelai wajahku sekali lagi. Menyadarkanku kalau hujan telah reda. Dan aku tersenyum, mengingat kamu yang sedang menungguku dengan kopi hangat di rumah kecil kita. Kuketuk tongkat di tangan kananku pada aspal untuk melewati parit kecil. Tunggu aku pulang, ditemani angin yang menjanjikanku senyum.



Angin Mematikan


: M. Rizky Nasution

Gemuruhnya bisa memekakan telinga
Kilat petir tak pernah absen menemani kehadirannya
Hembusannya bisa membuat terpelanting dalam radius ribuan kilometer
Ini bukan sembarang angin. Ini angin mematikan
Hanya satu jalan jika ingin tetap bertahan hidup
Tutup indra penciummu


Kepada Mantan


:Mentari Saadah


Aku masih memiliki sisa atau entah apa yang melekat dalam aku atau yang memang diberikan padaku atau dengan angkuh kuanggap milikku atau sekedar kubuat-buat seakan ada dalam aku
Aku tak tau dan tak berharap tau

Aku masih memiliki ingatan, segala pedih duka, sedih luka karena kehilangan dirimu yang bahkan aku tau kau tak pernah sedetikpun jadi milikku seutuhnya, atau siapapun itu
Tapi kenapa aku masih merasa kehilanganmu?
Bisa kau beri tau?

What I am Suppose to do in June


: Kirbi Timur Nomas

What I am suppose to do in June?
Mr. Sapardi Djoko Damono once said that Nothing is more beautiful than the rain of June
Therefore I might be friends with it so I could be beautiful too
Or maybe I will form a gang of thieves to steal the beauty of the rain of June
Well, whatever it is, I hope June being nice to me

Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu...


(Kerjaan iseng tengah malem, send all semua orang minta nyumbang satu dua kata buat dibikin sajak. Udah lama nggak nulis-nulis sajak lagi haha. Maklum, lagi berjuang buat persiapan perang SNMPTN 6 hari lagi :D yang masih melek cuma dua belas orang-orang ini. Here it is.. Makasih yaa :) )

@Mr_belibis @AdamWiraS  @dedewanggraini @anissaastori888 @aidashara @ditaafandria @khairullizan @debbyandrika @rizumaki22 @mentarisaadah @kirbitimurnomas

Brian McKnight - Never Felt This Way

There will never come a day
you'll ever hear me say
that I want and need to be without you.
I want to give my all.
Baby, just hold me.
Simply control me.
'Cuz your arms, they keep away the lonelies.

When I look into your eyes
then I relize
that all I need is you in my life.
All I need is you in my life.
'Cuz I've never felt this way about lovin'.
Never felt so good.
Never felt this way about lovin'
It feels so good.
How it takes my breath,
starts a pounding in my chest,
makes me weak, when I think about you.
Makes me wanna give my all,
Life wouldn't mean a thing.
Not a happy song to sing,
just emptiness if I had to live without you.

'Cuz I've never felt this way about lovin', darlin'
Never felt so good.
Never felt this way about lovin'
It feels so good.