Kau Hadir

Kau hadir untuk membuat aku mengerti tak selamanya menjalani masa pemulihan sakit hati itu harus dilewati dengan air mata.
Kau hadir membantuku melangkah maju, perlahan tapi pasti. Ada kalanya aku mundur selangkah, tapi dengan mantap kuambil lagi sepuluh langkah maju hingga kemunduranku terbayar.
Kamu membuat aku menyadari bahwa dalam cinta, harus ada yang diperjuangkan. Ya, setidaknya aku harus memperjuangkan hatiku.
Aku pikir aku tidak bisa menyembuhkan luka yang sudah teramat lebar menganga di hati, yang menggores dan meruntuhkan semua mimpi yang pernah kurajut sendiri, tak pernah terbalas. Hingga, sampailah aku pada saat yang begitu bahagia ini.
Kau tahu? Itu semua karenamu.
Senyumku kembali, ragaku segar lagi. Dulu aku tidur dengan penuh ketakutan, takut kalau-kalau aku memimpikan semua kenangan buruk, kini aku dengan senang hati tertidur, menanti mimpi yang ada kamu.
Aku ingin dicintai, kamu mencintai.
Kamu mencintaiku dengan pelan-pelan, dengan segala kehati-hatianmu merawat lukaku. Kamu, cuma kamu, dan kamu satu-satunya yang melihat aku apa adanya.
Aku rindu rasanya dirindukan, kamu merindukan.
Kamu hadir, saat tak ada seorangpun menghampiriku. Kamu hadir, saat aku terbuang. Kamu hadir, saat aku menangisi segalanya sendirian, kamu menghancurkan butiran bening yang mengalir di pipiku. Kamu hadir, saat tak ada pemberi semangat dalam hari-hariku. Kau hadir, memeluk mimpi-mimpiku.
Kamu melindungi hati yang sudah penuh bekas luka dan tambalan ini, kamu, dengan lembut meresapi setiap partikel yang sekian lama diracuni penyia-nyiaan akan aku.
Kamu, dengan sabar menungguiku hingga larut, untuk menemani jari jemariku menari hingga lelah. Dan saat aku lelah, kamu tetap terjaga dalam tidurku yang entah nyenyak entah tidak.
Kamu menyuntikkan semangat saat aku mulai merasa jenuh menghadapi rutinitas hari-hariku.
Kamu, membebaskanku berinteraksi, kamu, tak membatasi, kamu, mengerti. Bahwa aku bukan untuk kau kekang seperti tahanan, melainkan untuk kau jaga seperti putri kecilmu.
Kadang aku mencari celah yang tak kusukai dalam dirimu, dan aku selalu berhasil menemukannya. Seketika itu aku kalah, kamu tak pantas dikeluhkan. Kamu selalu berhasil menutup celah itu untuk kusukai dan tersenyum padanya. Kamu punya sejuta cara untuk menjaga tawaku selalu baru. Dan kamu, menghapus semua keraguan dan ketakutanku, merobohkan dinding hati yang membeku, yang penuh luka, akhirnya mampu bekerja lagi dan merasakan getaran hangat.
Aku menitipkan pagiku, siangku,dan malamku untukmu. Aku menitipkan hati dan kepercayaan sebagai benda rapuh ini padamu.
Terima kasih telah mencintaiku dengan sederhana.
Kamu, kemana saja kamu selama ini? Kenapa baru muncul sekarang? Kalau saja kamu datang lebih awal...

Cinta Suatu Ketika

Kau mencintaiku ketika yang kau cintai tidak lagi cinta kepadamu
Kau meninggalkanku waktu yang meninggalkanmu kembali dekap rindumu
Kau mengecewakanku begitu yang mengecewakanmu memberi harapan lagi untukmu
Kau tak lagi menyapa aku seketika sapanya datang menghiasi awal harimu kembali
Saat kita memulai ketika itu
Waktu itu pula sebenarnya kita sudah mengakhiri
Tapi kita pura-pura tidak tahu
Karena rasa kita, rasa yang gagu
Sejumput kata mesra
Perkepingan dilamun badai
Digulung ombak kebohongan
Tak ada dayung
Apalagi perahu
Kita bahkan tidak terombang-ambing
Tapi juga tak di tepian
Kau menyapaku sekali-kali
Hanya melipat senyum, sesudah itu...
Kulipat juga senyumku, sebelum aku masukkan saku
Cinta kita ketika itu
Hanya mengisi waktu


(22 April 2012)

31 Mei 2012

Di penghujung Mei.. Ngga terasa sebentar lagi Mei berakhir, masuk ke bulan Juni. Dan nggak terasa juga bulan Juni nanti blog yang sangat saya cintai ini genap setahun menemani hari-hari saya, menampung semua karya-karya yang saya buat sebagai proses belajar, segala keluh kesah yang nggak bisa saya bagi ke orang lain, cerita-cerita dan memori, hampir satu tahun udah tertampung di blog ini. Alhamdulillah, sejauh ini saya nggak pernah terpikir bahwa akhirnya pencapaian yang belum seberapa sudah sampai di titik ini.

Blog Tulisan Feby yang dari bulan Juni lalu hingga sekarang belum (tidak akan) sekalipun saya ubah namanya, Tulisan Feby udah ngasih saya banyak hal, seperti sahabat kecil yang nggak nyata dan nggak pernah ngeluh nampung semua yang udah saya lewatin satu tahun ini. Ya nggak jauh-jauh dari urusan drama, drama dengan alur “move on, letting go, hidup terus berjalan”. Cheesy, yes, but human. Drama apaan sih? Well, of course it’s improper for me to tell everyone about the ups and downs from a complicated story line about me here. All I can say is, I share the same story as all the human in this crazy world did. Same script, different casts.
Semua memang udah lewat, nggak berguna deh yang namanya berharap yang enggak-enggak buat sesuatu yang nggak jelas dan yang udah ngebuang kita, sekarang ini kita hidup di jaman realitas. Saya tau rasanya dikhianati, sakitnya disia-siakan, saya tau rasanya bengong di tengah keramaian hanya karena tiba-tiba teringat si ‘dia’. Saya tau rasanya sakit mengorek-ngorek alasan, merangkak mencari tau kenapa dan apa yang salah di hidup saya. Saya tau rasanya marah, sedih, datar, bertanya-tanya. I’ve been through it all. And so have you. Kita semua tau rasanya. Yang bisa kita lakukan cuma terus bertahan, terus dan terus. Terus menggali apa yang kita punya, dan kembangkan itu menjadi sebuah prestasi, karena hidup nggak seindah negeri dongeng, nggak melulu diisi dengan mimpi kalau suatu saat nanti bakal ada pangeran dengan kuda putihnya ngejemput kita si putri yang terbuang di tengah hutan. Terus melakukan apa yang kita bisa, terutama buat keluarga, bagi yang masih memiliki kedua orang tua yang lengkap, saudara yang lengkap, udah sepatutnya kita bersyukur, lakukan hal luar biasa dalam batas kewajaran yang bisa kita berikan untuk membuat mereka tersenyum. Yang hanya mempunyai salah satu dari keduanya, atau bahkan sudah ditinggalkan oleh keduanya, satu-satunya yang paling penting yaitu kirim doa buat mereka. Buat mereka tersenyum dari sisi-Nya. Terus tersenyum, terus buat orang di sekitar kita seneng dengan keberadaan kita, terus pandai menempatkan diri karna kita bakal ngehadapin orang-orang baru tiap harinya, terus belajar bertanggung jawab, semakin dewasa umur seseorang semakin besar juga tanggung jawab yang musti dipikul. Terus jalanin hidup apa adanya, kita boleh kok iri sama orang yang punya uang banyak, yang bisa beli ini dan itu, iri sama yang punya pacar buat nemenin setiap hari, iri sama yang dapet prestasi lebih dari kita. Tapi buat itu sebagai ‘dendam’, dendam dalam arti baik pastinya. Jadiin sebagai motivasi buat diri kita sendiri, bahwa kita juga bisa seperti mereka dengan usaha yang kita lakukan, karena nggak akan ada yang bisa memotivasi diri kita selain diri kita sendiri. Jangan pernah ngeluh, jangan pernah membenci, jangan pernah mencibir, jangan pernah dengki. Jujur, cuma dengki yang buat kita selalu nggak puas sama hidup, cuma kedengkian ngeliat kebahagiaan orang lain yang buat kita gelisah. Coba deh lebih santai dan tenang, biar deh mereka bahagia gitu, toh kita juga bisa bahagia kan dengan cara kita sendiri. Banyak kemungkinan besar yang udah nungguin kita di depan sana untuk kita jemput.
No offense, saya sendiri pun masih amburadul. Sama-sama berusaha jadi orang yang lebih baik lagi yuk :)
Entahlah apa yang buat saya jadi nulis sampai begini. Well, 28 Juni nanti Tulisan Feby bakal berulang tahun yang pertama hhaha. Kasih kado apa ya buat si kecil ini? :D *lebay. Hem ini foto pas wisuda kemarin:

Sekali2 dan jarang2 bisa dapet foto pake SLR hehe, bareng mama papa pula. AAAK! I'm officialy called as alumni, akhirnya... :')

Alhamdulillah dapet nilai yang memuaskan buat jerih payah selama ini. Acara wisuda kemarin itu bener-bener nggak bisa dilupain banget, awesome! Luv you all :* Pulangnya saya sakit, demam, meriang, tenggorokan sakitnya parah banget. Untung ada Rhe yang nginep di rumah saya. Nggak terasa banget deh sakitnya ditemenin. Besoknya saya dikunjungi 3 personil take care seharian. Dan dalam sehari sembuh, alhamdulillah. What a blessed :D tapi tenggorokan masih kurang enak sih hehe.

Wkwk, ini foto selalu buat ketawa kalo diliat. Thanks for the laugh that day :* *demam take care.
Pagi ini saya dapet kabar yang sangat baik. Saya dapet email dari admin Bio Vision Writing Competition, yang minta buat ngirim biodata singkat dan foto saya ke mereka. Ternyata, pengumuman lomba udah keluar hari ini, dari 200 lebih peserta saya terpilih jadi 60 finalis yang naskahnya bakal dibukukan! Alhamdulillah, nggak nyangka banget. Dan tanggal 23 Juni nanti, bakal diumumin 3 dari 60 finalis terbaik yang dapet hadiah jalan-jalan ke Belitung! Temen-temen yang baca ini, mohon doanya ya :) Data 60 finalis yang terpilih beserta judul naskahnya bisa diliat di website Bio Vision ini: http://matabiovision.com/news.html?id=wqzXRPMST3A2dCGL3aPfwCzbjSlLAw%3D%3D; :)
Udah setengah 3, les dulu yaa. Ntar malem posting lagi :) Goodbye My Beautiful May, thanks to all of the memories there. June, SNMPTN here I come!! Bismillah..
8 mata pelajaran, 11 hari kedepan. Ganbatte Kudasai ^_^

Layang-layang 27 Mei 2012

 Perpisahan SD IKAL Kelas 6E angkatan 2012 di Bukit Kubu. Ikut-ikutan, jadi nostalgia sendiri hihi. Wahaha, saya kelas 6E angkatan 2006 kesini juga ^^

Alda udah gedeee :) pas mau pulang tadi dia nunjukin sesuatu di kamar mandi, saya orang pertama yang dikasih tau dia, geli banget deh, apalagi pas bilang ke mama. First menstruation in the farewell party :) pas banget. Congrats dear :*

Breath of my life.. 
 Pohon ini masih kokoh berdiri :')

 Mamak, ka Apni, buk Atik :)


                                                   Saatnya main layang-layang haha. Nggak bisa tinggi-tinggi bgt -_-

Nayla :* {}

Semalem 26 Mei 2012. pengumuman, Alhamdulillah kami lulus 100 persen :) besok.. Graduation day :') salam senyuum, Feby..

Lady Gaga - Poker Face (cover)

I wanna hold em' like they do in Texas please
Fold em' let em' hit me raise it baby stay with me
Luck and intuition play the cards with Spades to start
And after he's been hooked I'll play the one that's on his heart

Oh, oh, oh, oh, ohhhh, oh-oh-e-oh-oh-oh
I'll get him hot, show him what I've got
Oh, oh, oh, oh, ohhhh, oh-oh-e-oh-oh-oh,
I'll get him hot, show him what I've got

[Chorus:]
Can't read my,
Can't read my
No he can't read my poker face
(she's got me like nobody)
Can't read my
Can't read my
No he can't read my poker face
(she's got me like nobody)

P-p-p-poker face, p-p-poker face
P-p-p-poker face, p-p-poker face

I wanna roll with him a hard pair we will be
A little gambling is fun when you're with me (I love it)
Russian Roulette is not the same without a gun
And baby when it's love if its not rough it isn't fun, fun

Oh, oh, oh, oh, ohhhh, oh-oh-e-oh-oh-oh
I'll get him hot, show him what I've got
Oh, oh, oh, oh, ohhhh, oh-oh-e-oh-oh-oh,
I'll get him hot, show him what I've got

[Chorus]
P-p-p-poker face, p-p-poker face
(Mum mum mum mah)
P-p-p-poker face, p-p-poker face
(Mum mum mum mah)

I won't tell you that I love you
Kiss or hug you
Cause I'm bluffin' with my muffin
I'm not lying I'm just stunnin' with my love-glue-gunning
Just like a chick in the casino
Take your bank before I pay you out
I promise this, promise this
Check this hand cause I'm marvelous

*Lady Gaga(l) is in da house yooo :D (stress pasca simulasi ke3 hihi, alhamdulillah lancar...) Ada yang bersedia isiin pulsa modem saya? Haha pake hp agak nggak enak nih postingnya :(

13 Mei 2012

Assalamualaikum. Sekarang saya lg kejebak di Warnet Popi di tengah derasnya hujan. Halah. Sambil menunggu dikit lg print-an calon bayi baru yang juga baru sempet diprint hari ini dan mau diposkan besok. Hihihi ^_^ Jd posting ajadeh, modem saya jg lg sekarat euy. Td pas jalan kesini sih nggak hujan lg hhh..
Hari ini saya ke Hairos sama keluarga Buk Juli. Jd keinget Andryyan Ramala ketua kelas tercinta wkwk (peace ndreek ^^v), tempat favoritnya tuuh. Great day pokoknya.
Dari semalem kena hujan mulu. Basah kuyup terus. Hari ini pun kehujanan lagi. Sluurrppp. Suara apa tuh?
Jengjeng saya pilek. Dan sedikit nggak enak badan.
Eh calon bayinya udah mau dijilid, musti diselimutin pokoknya! :D Saya pamit dulu yaa. Mari kita terjang hujan menuju rumah yg berjarak hanya 1 meter huahaha. Assalamualaikum :)

Senyuum.
Feby.

nb: doain PG simulasi saya semalem yg kedua meningkat dari yg pertama ya semuanyaa. Hehe. Semangaatss!

Semoga Tidak Kamu Lagi

:zarry hendrik

Ada rasa sedih saat melihatmu bahagia. Bukan karena aku tidak ingin kamu bahagia, melainkan karena bukan aku yang membahagiakanmu. Itu menyakitkan, seperti pukulan yang sebenarnya ingin buatku tersadar.

Mungkin ini waktu untuk aku terpuruk, supaya aku dapat melihat Tuhan memakai kenangan ini untuk buatku dipenuhi kesiapan, sehingga doa dapat melahirkan semangat dan kemudian buatku bangkit. Namun ketahuilah sebelum aku sudah tak lagi mencintaimu, ini darahku mengalir membawa bayang-bayangmu mengelilingi tubuhku dan jantungku berdenting demi kau menari- nari di pikiranku.

Ada satu hal yang sampai hari ini masih membuat aku bangga menjadi aku, itu karena aku mampu terima kamu apa adanya. Aku meminta ampun kepada Tuhan, sebab aku pernah berharap kalau suatu saat, ketika angin menghempasku hilang dari daya ingatmu, aku ingin tak pernah lagi menginjak bumi. Sebab hidup jadi terasa bagaikan dinding yang dingin.

Aku harus menjadi paku, sebab kamu bagai lukisan dan cinta itu palunya. Memukul aku, memukul aku dan memukul aku sampai aku benar-benar menancap kuat.

Pada akhirnya, semoga, tidak kamu lagi yang aku lihat sebagai satu-satunya cahaya di dalam pejamku sebelum pulas. Amin.

A Little Pic of Study Tour :)

Me ^_^





Rame-rame ^_^






Unforgetable :')
(28-29 Mei 2012)

5 Years Later...

Dulu waktu perpisahan SD saya pernah bilang gini sama semua temen: “Jangan sombong-sombong ya... Kita ketemu 5 taun lagi. Haha jadi kaya gimana nantik ya.” Dan waktu kata-kata itu keluar, saya langsung ngebayangin bakal gimana saya nanti waktu SMA, apa masih pendek-pendek aja? Kulit masih gelap gini? Dan sebagainya. Ya, memang sampai sekarang saya masih pendek dan punya kulit gelap. Kata-kata itu juga saya bilang sama 3 sahabat terbaik yang saya milikin pas SD dulu, di SD Ikal Medan. Mereka Donna Friska Yolanda, Mawaddah Rahma, dan Windi Pratiwi. 

Donna, yang paling dekat sama saya, karna kebetulan saat SMP bareng sama saya di SMPN 18 Medan (sekolah yang sering banjir, bocor, dan asing di telinga banyak orang, saya terima. Karna emang iya -_-) dia yang dari SD sampai SMP ngajarin saya jadi cewek yang bener-bener cewek. Jujur, dulu saya termasuk cewek yang cuek sama penampilan, Donna yang sering ngajak saya ke salon, dia juga yang ngajak saya buat rebonding (haha, iya waktu SMP rebonding lagi naik daun banget), dia juga yang kadang jodoh2in saya sama temen-temen cowoknya. Kami sering pergi bareng ke matahari buat nyari baju Chic Girl keluaran terbaru, kami juga kompak buat langganan majalah Gadis. Pokoknya Donna bener-bener jadi role model buat  saya. Kalau nggak ada dia mungkin saya nggak bakal sepeduli itu sama penampilan sendiri. Thanks Doneek :*

Emon (panggilan Mawaddah, karna susah banget manggil Mawaddah gitu, jadi semuanya pada panggil Emon ^^), anak Pak Isa, kepala sekolah SD Ikal dari kami masuk tahun 2000 sampai detik ini. Wah, disaat murid-murid lain takut yang namanya ngadepin kepala sekolah, dulu kami bertiga udah kaya anak sendiri buat Pak Isa. Keluar masuk ruangannya tanpa beban, dan setiap pulang sekolah kami selalu mangkal di basecamp kami, rumah Pak Isa, ya rumah Emon juga pastinya, yang letaknya deket sedeket-deketnya sama sekolah, jalan semenit nyampe. Disana kami gila-gilaan, cerita-cerita khas anak SD, numpang makan bontot disana sambil nunggu les. Pokoknya rumah Emon udah jadi rumah kedua buat kami. Emon orangnya rada gugupan dan nggak beranian pas SD. Padahal ayahnya kepala sekolah -_- jadilah kami sebagai sahabat yang baik selalu ndesak-desak dia kalo rasa nggak pedenya mulai muncul. Tapi dia juga partner gilanya Windi, kalo mereka berdua udah gabung, udah deh, perut ini sakit banget nahan ketawa. Gilanya gila ‘kali’ gak ‘aja’ (anak jaman hihi :D), beneran deh. 

Windi, kalo yang satu ini bener-bener. Kalo Windi masuk OVJ, mungkin Nunung bakalan dipecat. Yaampun, dia itu bisa banget buat satu orang aja, ataupun benda, bisa jadi bahan ketawa. Kalo udah ngeliat orang aneh dikit, yaudah deh, langsung Emon dan Windi tatap-tatapan dan haqqul yakin pikiran mereka sama. Mereka bakal ketawa bareng tiba-tiba dan ditularin deh ketawanya ke kami, yang ada di sekitar wilayah gila mereka. Pokoknya nggak ada Windi nggak rame.

Nah, dan bayangan saya 5 tahun yang lalu udah terwujud. Tanggal 18 Desember 2011 lalu saya, Emon, dan Windi pertama kalinya ngumpul bener-bener lengkap berempat di acara ulang tahun ke 17nya Donna. Sebelum-sebelumnya saya juga pernah sekedar ketemu bentar dan pernah juga jalan bareng Emon dan Windi, tapi Donna nggak ada. Setiap reuni dan ngumpul bareng anak 2000 SD Ikal selalu aja nggak lengkap. Kalo sama Donna, kami masih sering ketemu abis SMP.

18 Desember 2011



Ini dia the Birthday Girl. Donna cantik banget hari ini :) selain hari ini emang Donna udah cantik dari sononya hihihi.


Emone emone, hhaha. Emon yang sekarang bener-bener beda. Bisa dibilang lebih pedean, lebih care sama badan sendiri deh sekarang. Jujur, yang paling sering yla kangenin tuh Emon. Karna Emon juga yang paling sering bilang kangen ke yla. Ununu :*


Windi ... Tetep aja. Serius loh, dia masih tetep ngomongin orang-orang yang keliatan aneh di matanya. Yaampun.. Tapi Windi sedikit lebih diem sih. Rambut keriting-keritingnya masih tetep ngangenin :3


Ohya, saya beruntung banget masuk ke angkatan yang sangat care sama kebersamaan. Kelas 91 di SMP 18 sampe sekarang masih solid banget, sering ketemuan, ngumpul, buka puasa bareng tiap tahun, dan waktu saya ulang tahun ke 17 tahun lalu masih ada yang mau dateng :’)

Nggak kalah juga sama SD yang jadi inti postingan kali ini. SD Ikal angkatan saya tahun 2000 bener-bener yang paling kompak. Nggak ada lo alumni-alumni SD Ikal yang kaya kami. Dan untuk yang entah keberapa kalinya, hari Selasa lalu tanggal 1 Mei  2012, kami adain reuni  mendadak lagi. Memang nggak serame pas terakhir ngumpul buka puasa tahun lalu. Tapi saya, Donna, Emon, dan Windi ngumpul lagiii ^^ hihi. Dan kali ini gambaran saya tentang “Gimana ya 5 tahun lagi...” itu bener-bener nyata. Kurang lebih pas dan tepat 5 tahun :)




Perpisahan  SD Ikal di Bukit Kubu, Sibolangit tanggal 25 Mei 2006. 
(Donna, Windi, Yola, Emon)


 Reuni angkatan 2000 yang entah keberapa. Tanggal 1 Mei 2012. Liat deh, posisinya sama kaya foto di Bukit Kubu diatas :') Inilah kami 5 tahun kemudian (yla tetep yang paling kecil huhu.)


Hehe, semoga angkatan 18 SMK Telkom tercinta juga sama kaya angkatan SD juga SMP saya. Kita lihat 5 tahun lagi yaa ;)

Salam Senyuuuuum,

Feby :)


(nb: @donnafriskaa @emonsmg @wiwindipratiwi)

06 Mei 2012

SMPTN kurang lebih 38 hari lagi. Semangat, semangat, semangat! Intensifnya harus rajin, nggak boleh males2. Simulasi, TO, hajar semua..
Usaha boleh keras, tapi doa jangan lupa. Apalagi dari orangtua. Bulan Mei ini, pengumuman, wisuda dan semua-muanya. Sukses :) aminn..

Fach II

Yang tidak pernah bisa aku mengerti.
Yang tidak pernah bisa diraih.
Yang aku reka-reka.
Aku menginginkan dia datang.
Setengah dariku menginginkan dia datang, dengan tertawa-tawa. Membawa semua bukti bahwa pernah saling jatuh ke dalam hati masing-masing, menghanguskannya. Lalu ia berbalik pergi, dan tak kembali lagi.
Setengah dariku menginginkan dia datang, dengan senyuman dan wangi tubuhnya. Memelukku dan berkata, “Aku rindu.”

Jatuh Cinta yang Kedua Kali


Ada yang berbeda pagi ini. Pada waktu biasa, aku akan duduk sendiri di beranda rumah ditemani teh manis hangat dan majalah kesukaan sisa semalam yang belum aku baca tuntas. Sunyi, hening, jauh dari realita. Pagi yang aku ciptakan sendiri sebagai kediaman mental yang aman untukku ketika harus menjalani hari yang berat. Hari ini, aku ditemani kamu yang datang tanpa pemberitahuan bersama secangkir susu coklat. Kamu yang pernah aku suka ketika remaja. Kamu yang secara terhormat menjadi cinta pertama. Kedatanganmu tidak beralasan, tidak bertujuan, dan kamu bilang, kedatanganmu tidak bermaksud apa-apa. Kamu hanya sepintas lewat dan ingin berbagi sedikit waktu dengan teman semasa remajamu yang sering menghabiskan pagi sendirian. Kamu juga bilang, kamu membawa si susu coklat untuk mengimbangi aku yang selalu membawa teh manis hangat. Agar aku tidak terus-terusan melewati pagi dalam keheningan, agar pagimu berbeda. Kamu lucu, kataku.
Ternyata kamu tidak main-main. Pagi ini berbeda. Aku dan kamu banyak berbicara tentang kisah remaja kita. Satu hal yang tidak pernah kita singgung sebelumnya. Kamu bilang, ada perasaan dangkal yang muncul ketika kamu berkenalan denganku. Walaupun perkenalan pertama hanya sebatas untaian huruf yang bertaburan di layar ponsel, sudah cukup membuatmu tertambat. Kamu bilang, sejak saat itu kamu ingin bisa memperpendek jarak yang masih terbentang, namun sayang banyak keadaan yang menghalangi kamu sehingga kamu harus berhenti sejenak. Sama, kataku. Banyak batasan tak kasat mata yang membuat aku belum bisa meraih kamu walaupun kamu ada di depan mataku. Padahal di saat itu, aku dan kamu sama-sama tahu bahwa ketika tatapan kita beradu, ada rasa tak terbendung yang ingin segera pecah. Ingin segera terwujud menjadi nyata. Kita masih terlalu lemah dan picik untuk mengakuinya.
Kemudian, kita terperangkap dalam kesunyian. Beda. Bukan kesunyian yang aku ciptakan sendiri seperti biasa, tapi kesunyian yang merangkul kita untuk sama-sama berpikir dan merenung. Kesunyian yang mendorong aku untuk mengakui bahwa ada rasa yang tidak pernah surut, bahwa ada rasa yang selama ini hanya tertidur. Menunggu untuk dibangunkan kembali. Kesunyian yang mendorong kamu untuk mematahkan semua halangan itu dan menunjukkan pada realita bahwa mimpi kecilmu dapat menjadi nyata. Kesunyian yang mendorong kita untuk sama-sama mengakui bahwa kita adalah cinta pertama.
Aku menyeruput sisa teh manis hangat yang sudah mendingin. Menelannya hingga habis tak tersisa. Kamu pun menelan sisa susu coklatmu hingga tandas. Aneh, susu ini rasanya seperti teh manismu, kamu bilang. Punyaku juga seperti susu coklat, kataku. Kemudian kita tertawa. Bukan hanya menertawai indera pengecap yang bermasalah, namun menertawai kenyataan bahwa setelah sekian lama yang menjadi penghalang utama bagi aku dan kamu adalah ketidakberanian kita untuk saling mengakui. Menertawati kepatuhan kita kepada tuntutan sekitar sehingga mengabaikan kebutuhan dasar kita, untuk mencintai dan dicintai. Menertawai betapa banyak waktu yang terbuang untuk saling menerka dan bersembunyi. Menertawai berapa banyak orang yang pura-pura kita cintai hanya untuk mengubur rasa yang kita pikir hanya sementara. Menertawai bagaimana mimpi-mimpi di malam hariku mengandung kamu, dan di dalam mimpi-mimpimu mengandung aku. Menertawai bagaimana letihnya kita saling mengenang satu sama lain dan terbelenggu di dalam kenangan. Menertawai betapa mudahnya percaya kepada nurani ketika sampai kepada masalah cinta. Menertawai betapa mujarabnya teh manis hangat dan susu coklat untuk mencairkan gunung es di antara aku dan kamu. Menertawai betapa mudahnya untuk saling menyatakan cinta. Akhirnya. Aku menemukan kesimpulan dari kesendirian pagiku. Kamu, menemukan pegangan hidup yang kamu kejar sedari dulu. Di penghujung kesunyian ini, kamu bilang.
Aku jatuh cinta untuk kedua kalinya kepada orang yang sama. Kamu.
Sama, kataku.

Sekeping Cerita di satu sudut kota yang disebut Medan

Di satu sudut kota yang disebut Medan.
Ada cerita tentang aku dan kamu.
Tentang cinta yang bahagia karena berdekatan dengan pujaan hati.
Menyapa pagi dengan senyum yang mengembang dari sudut bibir kita masing-masing, untuk menyuntikkan semangat menyambut hari yang lelah.
Melewati siang dengan cerita dan tawa.
Cerita tentang apa yang mengganjal hari-hari yang kita lewati, menertawakan entah apa: kesedihan, kebodohan, kenaifan.
Menikmati senja yang begitu indah, seperti hanya diciptakan untuk kita.
Memejamkan mata saat bayang matahari segera hilang.
Menghabiskan malam dengan bercakapan, saling bertatapan, saling bertukar harapan.
Untuk menyambut besok yang kita miliki bersama.
Medan, kamu adalah rumah untukku.
Seperti juga hatinya, tunggu kami pulang...

(Untuk project #TentangMedan oleh @NBCMEDAN )