Renungan Di Kereta

Image from: Google
Hampir ketinggalan kereta
Berat rasanya melangkah meninggalkan kota paling mudah dirindukan sedunia
Meninggalkan delapan manusia-manusia kecil yang menyenangkan, tiap hari membangunkan tidur dengan suara pertengkaran-pertengkaran kecil dan ocehan sayup tak jelas, meminta peluk dan jalan-jalan
Sampai jumpa lagi keluargaku

*

Ada sebuah cerita di persinggahan yang namanya jadi lagu ini
Cerita tentang perpisahan kesekian
Rindu yang akan ada atau tidak, hadir atau enggan, merekah atau layu
Tentang isak diam-diam dari balik jendela kereta yang mulai melaju

*

Di gerbong ini tak ada yang menjadikannya sebagai tujuan akhir
Ia hanya jadi persinggahan
Kasihan

*

Andai kereta ini singgah sedikit lebih lama
Aku ingin melarikan diri sebentar ke Simpang Lima
Walau tak sebesar ingin ke Eiffel
Kapan-kapan kau kudatangi ya
Tunggu disitu
Waktuku belum ada

*

Orang-orang tertidur pulas
Dua anak kecil meniup peluit mainan dan tertawa-tawa
Berisik
Namun mereka lucu sekali (tak ada anak kecil yang tak lucu)
Tidak mau tau apa semua orang marah karena kegaduhan yang mereka lakukan, mereka tetap bermain
Bahagia
Jauh beda dengan dewasa, terkungkung aturan-aturan
Serta penghakiman antar manusia.


(Tugu Yogyakarta-Solo Balapan-Nganjuk-Kediri-Tulungagung-Blitar-Kepanjen-Malang Kotalama-Malang,  9-10 Agustus 2014)

Late Post: Blog's 3rd Anniversary

Mungkin tulisan-tulisan saya nggak layak disebut puisi dan semacamnya, namun saya harus menganggapnya begitu karena hanya itu cara buat saya menghargai rasa suka nulis. Mungkin tulisan-tulisan saya nggak ada yang memahaminya dan nggak punya makna buat yang memiliki kemampuan menulis lebih, namun sesungguhnya apa yang udah tertulis cuma buat menuangkan rasa. Saat nulis, saya nggak peduli apapun, diksi, rima, dan lainnya. Saya sombong saja menganggap siapapun yang membaca mengerti apa yang saya rasakan dan alami.

Siapapun ia, siapapun yang berbaikhati membaca tulisan saya, terima kasih banyak ya. Saya berharap suatu saat bertemu orang-orang itu, yang membaca dan mengerti, bahkan siapa tau melewati hal yang sama. Kalau saat itu datang, saya bakal jadi orang paling bahagia di bumi.

Saya dengan segala keterbatasan mencoba untuk mengabadikan hidup dalam tulisan pun gambar. Mencoba membuatnya terlihat baik-baik, membuat hal-hal kecil menjadi suatu keindahan besar. Saya nggak terlalu peduli seberapa banyaknya yang merasa aneh, heran, dan bahkan kesal saya tak pernah absen membagikannya.

Karena, semua ini semata-mata hanyalah cara saya menghilangkan sepi dan berekspresi.

Selamat ultah yang ketiga tahun blog tercinta :)

- 28 Juni 2014

(Habis ngebaca http://febiolaaditya.blogspot.com/2012/07/satu-tahun-untuk-tulisan-feby.html tulisan buat utah blog yang pertama, waktu itu namanya masih Tulisan Feby, wish nya gak jauh beda ehehe. Wih ga kerasa udah 3 tahuuun, semoga semakin produktif. Aamiin...)

Salam senyum,

Feby.