Dear Allah

Dear Allah, aku tau aku tak pernah sendiri
Ketika Engkau kirim khalifah terbaikMu untuk menemani
Terantuk dengan kesedihan yang ku ciptakan sendiri
dan Engkau masih menegurku dengan cara yang begitu manis
ya, dicintai
Membuatku mengerti bahwa aku akan ditemukan keikhklasanku sendiri

Dear Allah, aku tau aku tak pernah sendiri
ketika Engkau kirim khalifah terbaikMu untuk menemani
Merangkul semua tawa dan gundah yang silih berganti
dan Engkau masih ingatkanku dengan cara yang begitu manis
ya, dicintai
Membuatku mengerti bahwa aku akan ditemukan oleh bahagiaku sendiri

Dear Allah, aku tau aku selalu bisa memilih untuk tidak sendiri
ketika Engkau kirim khalifah terbaikMu untuk disandingkan denganku di sini

:)


**


Engkau tahu Ya Allah
Bukan kali pertama aku berharap berada di rumah
Bukan kali pertama aku ingin di pelukan bunda
Juga bukan kali pertama ku harap lupakan dia

Hanya saja kata cinta terlalu berat untuk ku pikul sendiri
Meski waktu melekang, berputar, memanjang atau pergi
Aku tau, hanya sebatas do'a yang mampu ku beri
Saat aku tertidur di sajadah dan tak mampu lagi berdiri

(Engkau tahu, Ya Allah...)


**

Aku mencintaimu, ku letakkan nama mu di atas segala yang ku punya
Tapi tetap di bawah agama dan kedua orangtuaku
Aku mengingat dengan jelas setiap kata yang kau ucapkan
Tiap kata pembangkit semangat yang setia kau sampaikan
Entah dengan kelembutan tiada tara atau bentakkan

Aku mengerti setiap jengkal ambisi dan cita mu
Semua keringat dan do'a kita (hanya) untuk mewujudkan mimpimu
Aku tersanjung dengan kesanggupanmu menjadi tameng hidup untukku
Kau setelah ayahku
Aku merindukanmu, bahkan airmata tak cukup berkata
Meski sekian ratus hari bukan kau yang mengusapnya
Aku merelakan semua kesalahan, tanpa penyesalan
Bahkan saat aku ditampar kenyataan
Aku malu, dengan semua yang terlanjur menjadi pilu
Malu pada Tuhanku
Aku hanya ingin kembali menjadi diriku, tapi dengan semua peraturan itu
Seolah kesempurnaan yang kau bilang ada pada ku menjadi begitu palsu
Membuatku menjadi manusia paling tak beruntung berada di sisimu
Aku mengerti bahwa jawabnya ada padamu
Aku berikan waktu selama yg kau mau
Aku hanyalah aku
Sampai kau ikhlaskan aku kembali pada yang berhak atasku, apakah kamu?

“Yang sulit bukannya mustahil” _seseorang
(Dari seorang teman.)


**


Jika Allah sedang mengujiku, semata-mata untuk menaikan derajatku
Tapi jika menghadirkan dirimu dalam kehidupanku, ujiankah?

Jika setiap pagi aku mampu mengangkat kepala untuk langit
Dan menutup malam dengan kepala tertunduk ke bumi

Jika sebelumnya kita tertawa bersama, esoknya kau akan membuatnya berbeda
Jika malam kau bisa begitu nyata, saat pagi aku tak tau bagaimana jika berjumpa

Seperti hari ini, seperti siang ini, sore ini, dan
Seperti malam ini adalah yang terakhir (tenang saja, aku selalu menganggapnya begitu)

(Jika ini terakhir, begitu aku menganggapnya.)

**

:batubadaon (23 Oktober 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar