Ya tuhan, apa-apaan ini? Aku merasakan jantungku panas, mataku ingin mengeluarkan tangis saja. Aku tahu ini karena rindu. Tapi apa wajar ini disebut rindu? Kalau sampai membuatku mengeluarkan kata-kata yang tak pantas, emosi karena rindu? Bukan! Emosi tak pernah membuat keadaan baik. Emosi itu kaya, ia punya banyak topeng dalam lemarinya. Yang selalu berhasil memperkeruh setiap keadaan di muka bumi. Kalau aku boleh jujur, ini pertama kali aku berani-beraninya seperti ini. Bukankah hati setiap wanita itu diciptakan untuk menjadi suci? Salamun alaikum bima shabartum, keselamatan bagimu atas kesabaranmu. Seharusnya aku harus lebih bersabar lagi dari seluruh kesabaran-kesabaran yang telah kucukupkan di hatiku. Ini semua melemahkanku, tapi kenapa ini tidak melelahkanku? Aku, hatiku, hancur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar