Menghidupkan Hidupmu


:fach

Memang benar bahwa aku telah lelah, saat aku dan kamu bersama dilarang menjadi sebuah ‘kita’. Tapi itu tidak berarti aku telah mengembangkan rasa tidak suka untuk itu. Adalah kasih, yang menciptakan sebuah antibiotik pada hati bernama kesabaran, agar hati dapat terus berfungsi, meski berulang kali kecewa, marah, tersakiti. Pasti begitu selamanya. Untuk kembali menantang semesta, memberikan patahan hati yang penuh tambalan dan jahitan, merobohkan dinding yang kubangun sendiri dan memberikannya padamu sebagai benda ringkih tanpa daya. Aku mencintaimu sebanyak yang aku lakukan di masa lalu, tanpa tetap atau masih, dan aku tidak pernah bisa terhenti berpikir dan berdoa suatu saat dapat menggenggam anugrah seindah kamu di masa depan. Bahkan bermimpi masih merasa berdosa. Lemah bergantung pada harapan klise teruntuk sebuah ungkapan semua indah pada waktunya.

Cinta adalah sebuah pengorbanan. Seperti lilin. Ada saatnya malam tanpa bintang, setiap orang tidak peduli siapa, menyalakan lilin dalam genggam masing-masing untuk menerangi hidupnya. Dan sementara dia menggenggam lilin, dia senang, hidupnya cerah. Tapi manusia tidak bisa hanya terus berharap pada lilin seluruh hidupnya. Dan jika ia terus menggenggam, lilin tak berdaya itu habis dan melukai tangannya dengan lelehan panas, dia akan mendapatkan muak dengan itu, tidak peduli seberapa terang. Selain itu, ada saat ketika dia tidak bisa menggenggam, tidak peduli berapa banyak ia mau. Lilin cuma ringkih, lebih indah sinar bintang disana. Bukan begitu?

Adalah kebenaran, kebenaran menyedihkan tapi tak terelakkan. Sebut saja aku lilin. Lilin yang bersedia dan akan selalu siap kamu nyalakan ketika tiba-tiba seluruh cahaya dalam hidupmu padam menjadi temaram. Adalah menyakitkan, saat api membakar sumbu dan perlahan menggerogoti tubuhku dengan nyalanya. Namun cinta tidak berarti menghidupkan semua kehidupan seseorang. Ini bagian dari itu. Tak peduli seberapa sering terbakar dan akan habis, tapi biar aku menerangi, setidaknya menghidupkan hidupmu.


(12 Desember 2012, 23.00)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar