Ada Saatnya

Ada saat dimana dia, pria yang aku cintai harus bersenang-senang sendiri tanpa aku yang terlalu manja ini. Karna aku mengerti, aku mengerti dia jenuh. Aku yakin dia akan kembali mendengar semua keluh kesahku, saat ia sadar bahwa disini ada aku yang dengan sabar menunggunya, tanpa memaksa dia membagi waktu yang ia punya untukku.
Ada saat dimana aku harus tetap terjaga hanya untuk menjaga lelap tidurnya. Sebisa mungkin aku tak akan meninggalkannya, aku tak ingin melewatkan satu malam pun tanpa mengucapkan selamat malam untuknya, tanpa tahu kalau dia telah tiba di alam mimpinya yang semoga saja indah.
Ada saat dimana aku harus menjadi gadis manis untuknya, membentuk selengkung senyum pada bibirnya. Dan ada saat dimana aku menjadi wanitanya yang dewasa, memeluk mimpi-mimpinya, menjaga emosi serta bibirku dari sikap dan perkataan menyakiti hatinya yang telah ia berikan untukku. Memiliki hatinya adalah bahagia tak terperi yang Tuhan titipkan padaku.
Ada saat dimana aku harus membiarkannya sendiri. Aku bukan kekasihnya yang sempurna, dia pun juga. Cintalah yang menyempurnakan kisah ini. Dan saat semua harus berakhir, aku telah siap mengantarnya ke gerbang hidup yang lebih indah tanpaku. Karna aku tahu, aku bukan pemilik hidupmu. Setidaknya tugasku telah selesai, menyuntikkan semangat dalam hari-harimu yang lelah.
Tapi selama aku masih mencintaimu dan masih dicintai olehmu. Aku akan berusaha semampuku. Aku mencintaimu.

(Tulisan ini didedikasikan untuk semua perempuan yang saat ini sedang merasakan cinta. Yang hatinya sedang berbunga-bunga, atau yang akan menjalani masa sulit dalam kisah cinta. Kepada para perempuan yang bercerita segalau-galaunya pada saya. Jangan sedih lagi ya :) jadilah kamu yang mencintai tanpa syarat. You go girls {} )

2 komentar:

  1. Suka bgt sma yg ini! PAS KENA BANGET ke uncrit. hahaha :D *buat yang nulis jg jgn larut terlalu dalam sama kegalauan y* ^_^

    BalasHapus
  2. Terimakasih, Uncrit pembaca setiaku. :)

    BalasHapus