Menggunakan Cinta di Jalan Yang Benar

Pernahkah kalian mengenal seseorang dan entah mengapa saat itu kau merasa seperti memiliki hubungan yang sangat erat dengannya? Ia memiliki lingkaran bercahaya di atas kepalanya, mungkin ia adalah malaikat yang diturunkan tangan kecil Tuhan untukmu demi sebuah tujuan yang benar-benar penting dan bisa mengarahkan hidupmu selanjutnya di kemudian hari, yang bisa memberikanmu pelajaran, dan yang menyelamatkanmu. Saat itu yang kau lakukan hanya percaya dan menyerahkan seluruh bahagia padanya. Meskipun saat  kepercayaan itu kau serahkan hidupmu dipenuhi  rasa sakit dan penderitaan.

Tapi suatu hari nanti akan terungkap alasan mengapa dia hadir dalam hidupmu. Waktu terus berjalan dan kau mencintainya tapi keadaan menetapkan kau tidak bisa memilikinya. Lalu kau merasakan sakit yang teramat sangat. Disinilah tujuannya terungkap, dia hadir dalam hidupmu bukan sebagai orang yang akan menyelamatkanmu, tapi sebagai orang yang mengajarkanmu cara untuk menyelamatkan diri sendiri. 

Dan saat tujuan itu telah tercapai, Tuhan mencabut hubungan yang kau rasakan, lingkaran bercahaya itu terangkat dari atas kepalanya, dan ia bukanlah malaikat dari tangan kecil Tuhan lagi. Ia keluar dari hidupmu. Entah dia hilang begitu saja atau memiliki orang lain dalam hidupnya. Ia asing bagimu. 

***

Pernahkah kalian merasakannya? Saya pernah dan orang itu membuat saya menggunakan cinta di jalan yang benar. Kini saya tahu tujuan mengapa Tuhan menghadirkan dia. Saya dijejali rasa sakit yang teramat sangat karena saya, entahlah, jika dibilang saya mencintainya itu berlebihan atau tidak, ya saya benar-benar mencintainya namun saya tidak boleh memilikinya karena suatu hal. Mulai saat itu saya mulai menulis, menulis apa saja, puisi, sajak, dan apapun yang ada di pikiran saya. Terlebih saat itu saya benar-benar tidak tahu harus curhat kepada siapa karena tidak ada satupun yang akan mengerti kecuali Tuhan. Saya menemukan passion saya dan saya merasa hidup saya yang tadinya datar menjadi menyenangkan.  Ini semua karena dia. Ia membuat saya mempergunakan cinta di jalan yang benar dan saya hanya berharap dia pun begitu. Dengan siapapun yang ada dalam hidupnya kini dan siapapun yang ia cintai. 

Dulu saya adalah pemegang teguh paham 'bahwa dalam mencintai tidak ada kata 'masih' ataupun 'tetap' sekali cinta ya saya tetap cinta walaupun dia tidak cinta saya lagi' saya pikir itulah bentuk kesetiaan yang saya miliki, tapi nyatanya saya terlalu naif dengan membuat hati saya luka-luka, tahu apa saya soal cinta. Tapi toh sekarang saya sudah dewasa, saya harus bisa membahagiakan hati saya sendiri. 

Saya masih mencintainya? Tidak, namun bagaimanapun, saya sangat berterimakasih padanya karena sudah menjadi malaikat itu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar