Tentang Sebuah Numerologi Bernama Dua Puluh

Kemarin ada orang yang ulang tahun. Janji bikinin dia sajak. Tapi pulang larut sekali semalam, belum lagi mendadak demam. Namun jujur, cuma telat ngepostnya, bikinnya udah dari semalam kok hehe. Maafkan.

Malang, 15.40 WIB, 13 November 2013  

Buat sesorang yang hari ini disinggahi sebuah numerologi bernama dua puluh.

Apa yang kau ketahui tentang angka itu?

Banyak yang bilang, dua puluh adalah awal bagi semua kemungkinan yang luruh, segala kemungkinan-kemungkinan yang jatuh tak tergapai di angka belasan. Harapan-harapan baru untuk semua mimpi yang membuat frustasi, biru, dan membuat kau menganggap hidup yang sedang kau jalani adalah hidup paling berat sedunia. Dua puluh adalah bayaran ala kadarnya akan tetes demi tetes airmata yang jatuh, entah itu karna bahagia ataupun sedih. Singkatnya, di dua puluh kau akan jadi bayi kembali, dalam raga yang tak lagi kurang dari lima kilogram.

Dua puluh adalah tentang hari ini, dengan segala doa yang diamini untuk hidup ke depan, dengan kejutan-kejutan dari sahabat yang jaraknya tak terpisah rel-rel kereta api. Dua puluh, adalah tentang hening yang datang sejenak sebelum kau meniup lilin di hadapanmu,  tentang langkah demi langkah yang telah dan akan dilalui tanpa peduli akan terkabulnya doa sebelum tiupan lilin.

Hidup kembali pada kelumrahannya, yang awal akan punya akhir. Setelah dua belas bulan berjalan, dua puluh akan bertambah satu numerologi lagi di depannya. Dan saat angka itu datang, doaku adalah yang kau lakukan itu bersyukur atas langkah yang tak sia-sia.

Sajak ini buat seseorang yang ku panggil Bang Jek. Semua orang juga memanggilnya begitu. Bangjek tau? Kita semua sayang dirimu.

Yang punya mata sipit sampai buat membedakan Bang Jek lagi ketawa atau fokus ngeliat sesuatu itu susah, yang katanya lagi diet tapi makan tengah malem terus, yang club paporitnya Chelsea (Olivia?), yang hidupnya dibawa woles selalu tapi semangatnya nggak pernah mati, yang punya energi buat bikin semua orang ketawa dan senyum, yang sukanya online Skype, yang (katanya) mahasiswa Ilmu Komunikasi Institut Manajemen Telkom Bandung.

Selamat ulang tahun!

Terimakasih buat semangat yang udah dibagi, buat telinga yang siap mendengarkan, mata yang setia membaca, tangan yang senantiasa mengetik balasan cerita dari perempuan imut-imut satu ini, buat ejekan-ejekan absurd, candaan yang bikin ngakak sampai terharu, karena tidak lucu sama sekali. Terimakasih. Aku selalu ingin punya abang dan Bang Jek adalah abang buat perempuan imut-imut ini, abang dari rahim yang berbeda.

Selamat ulang tahun!

p.s: tahun ini, cuma tulisan yang bisa diberi. tau kan? abadi, bisa dibuka kapan saja, berulang-ulang. tapi kalaupun bisa kirim kado, janji gabakal ngirim kado yang bikin nyesel sampe sekarang kaya tahun lalu. Asbak itu, hahaha!

Selamat ulang tahun Bang Jek!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar