Bukan Hampa

Rasanya aku hampa
Bukan bukan
Sedikit
masih ada emosi dalam hati
Ini pantang disebut hampa
Jadi apa ?

Tangisku adalah marah
Tawaku adalah marah
Munafik ?
Ya aku munafik
Lalu apa ?
Setidaknya aku jujur mengakui

Sekarang
Apa lagi yang bisa kuperbuat
Saat dunia tak lagi berpihak padaku
Saat langit tertawa mengejekku
Saat kata-kata
lebih tajam melampaui pisau terasah
Menusuk , mengiris , menyayat , mengoyak !
Apa ?
Hati ini

Semua ini memuakkan
Bahkan diriku ini pun memuakkan
Diriku ini
Hah hanya jasad beku yang hanya bisa bisu
Beraninya memaki dalam diam
Pengecut
Siapa ?
Aku

Haah
Seandainya saja aku memiliki bakat untuk melawan , menerjang , membalas

Siapa yang pantas disalahkan ?
Hei
Ya kau
Langit
Mengapa tertawa ?
Mengejek ?
Apa kau mengerti ?
Apa kau tahu siapa yang harus bertanggung jawab atas semua ini ?
Sehingga kau tertawa


Kamar gelap , Langsa , 30 Juni 2011 , 04.17
#wkwkwk tahapa puisi ini . Sedikit curahan hati . Ya lumayan juga jadi karya terakhir penutup bulan .
Daah Juni , banyak sekali hal yang akan selalu aku kenang .
Halo Juli , kita berteman yuk...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar