Lumut-lumut Lumat

Seperti hujan yang jatuh memukuli permukaan batu yang melahirkan lumut.
Lumut berlumat hijau terwarna kodrat.
Seakan mencerah mata yang menatap lekat-lekat.
Apa tahu ia bersedia terlahir sebagai lumut?


Apa tahu lumut itu bersedu sedan bercengkrama dengan hujan yang memukulinya?
Lumut itu dapat jatah bersedia sedu sedan dalam jatuhnya rintik-rintik bulir-bulir gerimis yang awal dari hujan.
Apa tahu ini?
Puisi yang memboros habis baris kata-kata.


(10.55, 10 Oktober 2011. @kelas3tkj1. Menantang diri sendiri membuat satu puisi dalam 5 menit, dan akhirnya tercipta puisi ini, dengan air mata yang bersiap untuk terjun seperti air terjun, yang bersiap untuk jatuh, seperti hujan.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar