Aku dan Kamu

Aku dan kamu. Aku tak pernah ingin lancang menggabungkan kedua kata itu dengan kita, cukup aku dan kamu saja. Aku dan kamu saling menyayangi dengan cara sendiri-sendiri. Aku dan kamu punya hubungan istimewa. Aku dan kamu punya chemistry yang sama. Aku dan kamu saling menyayangi, itu saja.

Tentangku: Tak terasa telah begitu lama aku menahan sakit melihatmu jatuh cinta kepadanya, dan aku tahu bahwa ia jauh lebih indah. Aku tahu, tapi yasudahlah. Bermainlah dulu sesukamu, tapi jika kamu lelah, pulanglah. Jika kamu lupa, nanti pundakku bisa lupa akan tugasnya menyangga segala letihmu. Haha bercanda.
Berbahagialah disana ya, sedang kebahagiaanku? Ah, itu bisa menyusul.
Karena bahagiaku sederhana. Sesederhana engkau yang melihat aku, dengan sepasang mata yang seakan kau sembunyikan satu dariku. Bahagiaku sederhana. Sesederhana senyum yang terkembang sebab engkau memanggil aku, beserta namaku. Bahagiaku sederhana. Sesederhana diamku. Sesederhana penantianku. Sesederhana kata, yang terkadang lancang ingin menyamai keindahan luarbiasamu.

Tentangmu: Fach. Kamu pria paling membingungkan yang pernah aku kenal seumur hidupku. Bercerita di dekat kamu, aku merasakan getaran misterius dalam dadaku. Kamu selalu bercerita dengan mata berbinar namun teduh. Kamu serupa arsitek yang memperhatikan detail. Kalau mulai bercerita soal ide, kamu pencetusnya. Pria yang kelihatannya dingin, tapi memiliki hati yang mudah luluh dan dapat dengan mudahnya pula meluluhkan hati siapapun. Kamu adalah perpaduan antara yang keras dan lembut. Begitu mengagumi sosok seorang Ayah. Super menyebalkan terkadang. Selalu tahu apa yang kamu lakukan, kamu rendah hati, kamu mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Juga kamu pintar di berbagai hal. Lalu punya cita-cita yang besar.
Aku selalu memandang kamu sebagai orang besar suatu hari nanti. Aku selalu memperlakukanmu sebagai orang besar. Karena begitulah kamu. Ketika bercerita, berjalan, ditatap, duduk bersebelahan denganmu aku selalu tahu suatu hari nanti kamu akan sukses.
Kalau ada yang tanya seperti apa Fach: aku akan mengatakan bahwa kelak dia akan jadi orang. Ya, aku hanya tahu itu dari hatiku. Tidak berlebihan, aku yakin.

Entah mungkin suatu saat kita bisa bersama lagi atau tidak. Aku dan kamu tidak tahu. Aku hanya harus tahu, aku tidak selalu ada di hatimu. Kamu hanya harus tahu, sampai kapanpun, Fach akan selalu ada di hatiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar