Laut

:fach
Matamu lampu kerlap-kerlip kota yang terbentang luas di bawahku
Aku hujan yang tak sengaja menghapus indahnya
Senyummu kaki-kaki gunung
Aku pendaki yang jauh meninggalkannya
Untuk mencapai puncak
Tidak berkehendak tapi tak dapat mengelak
Cintaku gelombang kapal
Cintamu gelombang laut
Menyatu, berlawanan, menolak kelak
Kelak yang mimpi
Diatas semua, takdir langit biru
Hanya dapat menatap
Menunggu untuk dijemput
Laut dan maut yang terpaut

(Bireun, 4 Desember 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar