24 Maret 2012

Malam ini, di malam yang terasa sepi dan dingin. Aku menggenggam hujan di sela-sela jemariku, menggenggamnya erat untuk kemudian kutebarkan agar dapat bercanda di bawah derasnya nanti bersama dia, entah kapan, aku benar-benar tak tahu. Sekarang, rindu hanya bisa kusingkirkan dengan membayangkannya. Dia, aku melihat langit senja membias di matanya, dan kutemukan keteduhan di sana. Juga kedamaian di setiap alunan suaranya.
Aku ingin membawakan senyum yang akan menghiasi bibirnya setiap waktunya, semampu yang aku bisa. Berpetualang menuju tempat ternyaman. Lebih banyak menghabiskan waktu berdua. Berbagi banyak hal yang akan membuat kami tersenyum dan tertawa. Menghabiskan malam di bawah bintang, di antara embusan udara malam, di antara hangatnya jemari yang saling menggenggam. Tapi aku bermimpi dan harus benar-benar terbangun saat ini.
Sekarang, di sini, hujan, turun teramat deras, seperti kerinduan yang pekat dan berjatuhan bebas. Seperti hati yang ingin kembali lagi dan tak akan pernah pergi. Di balik secangkir kopi hitam, ada harap yang tak henti digumamkan. Semesta, aku rindu dia...

1 komentar: