Terus Berputar



Bagai sebuah sepi yang merupakan buah dari seluruh amarah beratus hari terpendam, serta luka yang berwindu-windu tak juga menemukan penyembuhnya. Berputar dalam sebuah lingkaran yang kau ciptakan.

Hingga akhirnya tunduk pada airmata untuk menyempurnakannya. Airmata yang sadar akan kau yang melupakan dengan tergesa-gesa. Kau punya rindu yang lumpuh disepanjang jalan dan cinta yang tak pernah terlambat bersinar. Terus berputar, hingga pada satu titik kini menolak untuk mengingat apapun. 

Dan teriakan dari dalam hatiku, samar kau dengar. Kemudian hilang. Airmata tak pernah lengah mengingat bahwa kau tak pernah terlalu jauh, masih denganku, masih didalam bumi yang tidak pernah lelah berputar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar