Menghitung Langkah



Tak pernah dapat kuraih kepastian dalam hal memperhitungkan berapa langkah yang telah kau ambil dari tempatku berdiri. Sebab kau terlalu lihai menyembunyikan langkah sedang aku terlalu mudah percaya bahwa kau tak kemana-mana. Tulangku telah begitu rapuh untuk tetap mengais receh demi receh. Aku tetap tak punya sepeserpun untuk membeli setiap langkahmu. Biarkan aku membiarkanmu pergi, sejauh-jauh kau ingin. Sekeras-keras kau derapkan langkahmu. Biarkan aku membiarkanmu pergi.

Dalam kepergianmu, dadu-dadu telah kulempar sebagai teman mengisi hari yang sesak namun penuh kekosongan. Sesak bagi rindu dan kenangan yang terlanjur tak tahu diri, kosong sebab pemiliknya pergi meninggalkan kunci yang masih tergantung dari sisi dalam pintu. Entah siapa yang dapat membukanya.

Perihal ruang bawah tanah hanya kau yang tahu.
Kini dadu-dadu itu berkarat, entah bagaimana kisahnya, hanya kau yang tahu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar