Aku Mengerti


Aku mengerti. Ada sebuah tatap yang tak lagi sama saat kau layangkan tepat di wajahku. Sebuah kerling yang menyimpan luka di sudut-sudutnya. Terlalu jauh untuk bersanding dengan luka yang menenggelamkan mataku. Ada sumbang yang memekakkan telinga saat kau bersuara. Aku hampir tak mengenalinya, suaramukah? Kudengar luka berbisik disana, mengajakku mengerti bahwa kau terlalu lelah. Tapi masih terlampau jauh pula untuk berjalan beriringan dengan luka yang melelahkan bahkan melemahkan seluruh hidupku. Ada sedengus nafas yang terlampau berat kau hembuskan kala dunia memaksamu untuk terus melangkah. Hembusan yang meniupkan luka sebagai materinya. Namun tetap, jarak masih terbentang lebar dengan luka yang menghentikan nafasku. Aku mengerti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar