Seorang: Natan

“Kalo bisa nulisnya jangan pake bahasa baku ya...” Okelah, sesuai pesanan. Here they are...

Gimana rasanya ngegambar sesuatu yang nggak pernah kamu lihat? Gimana rasanya kalau kamu disuruh mendeskripsikan sesuatu yang sama sekali nggak kamu kenal? Sulit. Tapi untuk ‘sesuatu’ yang satu ini, saya amat sangat mengenalnya, walaupun dia memang absurd untuk dituliskan.

INTAN, namanya.
I: Imut orangnya
N: Narsis hobinya
T: Tak tahu malu sekali
A: Anaknya baik
N: N bukannya udah ya tadi?

Ya mungkin itu saja yang bisa saya tulis tentang dia. Karena dia maksa, jadi agak susah inspirasi ini keluar. Selamat siang...

..........

Hahaha becanda becanda. Emang benar-benar random kalau udah menyangkut Natan. Panggil dia Natan. Seorang perempuan berumur 19 tahun, rambutnya pendek, cantik, badannya tinggi dan ehm, proposional *Ingat yol, harus nulis yang bagus-bagus.. Elus-elus jari*

Saya cuma pengen bilang kalau saya sangat amat sayang sama dia. Sahabat paling kece sepanjang masa. No offense. Emang bener. Disamping dia, saya ngerasa punya kakak perempuan yang nggak pernah saya punya. Kalau ada dia saya nggak pernah jauh-jauh dari tawa. Dia selalu ada waktu saya susah, waktu saya kesepian.

Natan itu kaya matahari. Tau kok tau, mainstream dan gombal banget, tapi apalagi coba yang bikin bumi seterang ini kalau bukan matahari? Semua orang nyari-nyari keberadaan dia, kalau dia nggak ada rasanya gelap. Kenapa? Dia selalu punya cara bikin semua orang ketawa. Entah pada akhirnya itu dengan membully dia, mempermalukan dia, atau dengerin cerita serta pengakuan dia yang apa adanya, polos, tapi nggak di buat-buat. Cara dia bikin mood semua orang naik itu tanpa pretensi.

Tapi kalau dia bikin semua orang seneng terus siapa dong yang bikin dia seneng? Pastinya semua orang yang kenal sama dia, semua sahabat-sahabat dan temannya yang sering dia bahagiain itu. Dia juga punya keluarga yang hebat, kedua orangtua, kakak, dan adik yang sayang sama dia. Saking disayangnya, sekarang dia nggak boleh lagi pulang malam-malam.

Kalau untuk masalah hatinya, mungkin saya nggak mau ngebahas disini. Karena bagaimanapun itu, saya hanya berharap dia mendapat yang terbaik pada akhirnya :)  Amin.

Seseorang yang sering banget telat masuk kelas, namun jadi satu-satunya anggota PASKOMDA yang dapet kehormatan bawa baki di upacara 17an di depan walikota,saya benar-benar salut sama dia. Seorang yang nggak pernah capek untuk minta diajarin sama yang lebih bisa, seorang yang taat ibadah. Seorang yang pengen banget jadi polwan tapi (belum) kesampaian, seorang yang terjebak dalam dunia kedokteran namun sedang berusaha untuk menikmatinya... Tetap semangat dan berjuang ya, Ntan. Tulisan kamu  layak untuk terukir di atas kertas resep kok :’) Seorang yang pelan-pelan mulai jadi ‘wanita’ seutuhnya, seorang yang masih selalu apa adanya. Walaupun emang (kadang) masih suka malu-maluin, tapi saya nggak pernah malu deket dia kalo dia udah malu-maluin. Yaa paling pura-pura nggak kenal aja hoho. Seorang yang sangat mengidolakan Sammy Simonangkir, fans karbitan Chelsea cuma karna warna jerseynya bagus, dan entah sejak kapan tergila-gila sama Mr. Bean. Mungkin karena sama-sama anehnya uhuhu.


Seorang yang sangat mampu dan mudah untuk dikangenin. Yang punya dua orang lelaki yang sama aneh dan absurdnya, bersama-sama mereka menjelma menjadi 3 sekawan yang tak terpisahkan. Dua lelaki yang selalu menemani dan ada untuknya, menjaganya sekaligus memalaknya dalam satu waktu, Rija dan Mano. Teruslah memalak sampai tas kalian jebol dikais melulu dan sampai kalian overdosis bakso dan nasi goreng ya! Saya mendukung kalian *evil laugh* Ya walaupun sekarang kalian bertiga udah terpisah pulau.


Tapi, saya sangat tahu mereka berdua selalu rindu kamu, Ntan. Sangat.

Apa lagi ya?

Ohiya, terimakasih buat dua tahun terakhir ini ya. Setiap tanggal 25 Agustus saya nggak pernah dapet ucapan dari kamu, Rhe juga. Padahal kalian yang paling saya tunggu. Huh, traktir saya McDonals yang ada hadiah Minions Papoy nya!


Tapi, saya juga sangat tahu Natan dan Rhe sangat sayang sama saya. Terimakasih sudah jadi sahabat yang hebat ya, kalian.

Intan Darmawanti Siahaan, maaf ya kalau masih ada yang kurang ditulis disini. Kenapa? Seperti yang saya pernah bilang, you are more than words..

Makasih buat hadiah menara eiffel kecilnya yang buat saya nangis di ankot dua hari lalu. Jujur, nggak pernah dapet hadiah seindah itu. You know me so well.


Salam,
Gadis hujan.

3 komentar:

  1. alu juga mau jd objek tulisanmu yola... ∩__∩

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa Intan, kapan-kapan ya. Syaratnya Intan mesti curhat-curhat dulu ama yla, ttg apa aja deh :D btw, tulisan intan udah yla baca :D

      Hapus
  2. Tulisan yg menarik,sulit temukan teman yg baik. Saya selalu teman yg salah. Begitu juga ketika mencari pasangan,selalu bertemu orang yg salah. Bagi tipsnya dong cara menemukan pasangan yg tepat,hidup kan tidak seindah cerita FTV. Apakah harus menunggu? Atau dicari? Apakah agresif? Atau pasrah? Apakah ikut komunitas? Apa perlu mencari mentor konsultan jodoh? Atau jangan-jangan sampai mati akan sendiri karena Tuhan yg inginkan? Banyak pertanyaan,mungkin jawabannya memang tidak pernah ada.

    BalasHapus