Fach

Kini kamu telah berubah menjadi sesosok orang yang berbeda dengan yang pernah kukenal. Aku tak pernah menyalahkan hal itu, nyatanya ketika waktu berjalan semua hal yang ada di bawah kuasa-Nya mau tak mau harus berubah. Sejauh ini, entah kamu menyimak apa saja yang kutuliskan atau tidak, atau mari bertaruh, kamu sekarang tak sepeka itu lagi menyimak apa saja yang kututurkan kembali tentangmu. Tapi begitulah adanya, ketika hingga saat ini sekalipun aku masih menganggapmu sebagai sebuah kisah yang tak akan pernah usang dimakan waktu. Kamu, Sang inspirator yang dulu pernah rutin kusebut namanya dalam doa. Kupinta yang terbaik untuk terjadi padamu. Tapi kini tak lagi, aku belajar untuk bisa perlahan melupakan namamu, mulai mencoba tak menyebutnya atau tak mengingatnya lagi. Karna kamu pun juga melakukannya bukan? Bahkan kamu sang pencuri startnya.

Terima kasih karena dengan sedemikian rupa, cerita tentangmu menjadi indah. Terima kasih karena kehadiranmu telah pernah menghias hari-hari dengan indahnya. Terima kasih untuk segala inspirasi yang sempat kamu berikan. Tetaplah kamu disana, jangan pernah sekalipun berubah menjadi orang yang lain lagi. Dan aku disini selalu ada untuk menyayangi dan mencintai, untuk menjadi teman terbaikmu.

Kutujukan kepada seseorang yang daripadanyalah segala inspirasi bermuara. Kepada orang yang sangat aku rindukan, namun akhirnya kujadikan ia penutup yang indah di tulisan tanpa pembuka ini, agar segala cerita dapat mengalir lancar di hari-hari akhir dan aku melunaskan segala kata yang tak terucap kemudian, jika kita tidak bisa bertemu lagi. Apa kabar Fach? Apa kabar?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar