Perkara Rindu


Pada satu malam yang dingin. Dimana tak ada satu pasang mata terbuka, saat tak ada sehela hembusan nafaspun yang terbuang sengaja. Ketika sebuah desahan menjadi begitu berarti bagi keheningan.

Disitu, aku masih terjaga, menciptakan dunia yang ada dalam kepala menjadi berwujud kamu. Kamu, yang tak sering kabarnya kuketahui, kamu yang perasaannya terlalu dangkal untuk kuselami. Kamu yang tak akan pernah tahu betapa aku selalu tersenyum akan kehadiranmu. Entah itu nyata ada ataupun kubuat-buat sendiri menjadi ada, memikirkanmu seperti ini misalnya?

Ada satu yang menjadi sebab semua perkara ini.

Hanya satu mengapa aku belum juga lelap.

Cuma satu, rindu.

(Malam takbiran yang gelap menuju Pacitan, di dalam mobil di samping pria misterius, 19 Agustus 2012, 00:56)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar