Aku Harap

Salahkan aku yang menjadi terlalu bodoh untuk tak berpaling. Melihatmu bersamanya di hari-hariku tanpa henti. Rasanya tak ingin bernafas lagi saat melihat dia menggenggam tanganmu. Aku berharap aku bisa. Rasanya langit runtuh menimpa tubuhku, saat melihat dia tertawa bersamamu. Aku berharap aku yang ada disana.

Caranya menatapmu, caranya membuatmu tersenyum, caranya memperhatikanmu. Semua adalah cara yang kuharap bisa kuberikan padamu.

Seorang yang meneleponmu untuk bertanya “Bagaimana harimu sayang?” Dan kemudian aku mendengarmu bercerita dari ujung sana. Aku ingin jadi yang menenangkanmu disaat riuh dunia melelahkanmu. Aku ingin menjadi seorang yang mengingatkan makan ditengah kesibukanmu agar lambungmu tak bermasalah sepertiku. Aku ingin menjadi seorang yang kau ingat untuk mengucapkan selamat pagi sebelum mengawali hari dan selamat malam sebelum memejam.Tapi seorang itu sudah berwujud dia. Seorang itu dia bukan aku.

Ah, betapa bodohnya. Aku hanya... Berharap itu aku.

(15 September 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar