Kita Adalah

Kita adalah sepasang mata yang tak mampu bergerak berlawanan arah. Ketika satu dari kita memaksa untuk bergerak sendiri tak terelakkan satu lainnya mengikuti.

Kita adalah ampas kopi yang ada dalam secangkir gelas pada malam-malam yang sunyi, malam yang terlupakan, dan tak tersentuh. Yang bersama-sama menjemput pagi untuk dibersihkan dan kemudian menjadi ampas lagi dan lagi. Tanpa lelah.

Kita adalah hujan dan petrichor yang kehadirannya tetap disambut hangat meski dalam dingin yang sendu. Adalah pelangi yang warnanya tetap tujuh. Meski hadir terus menerus tanpa peluh.

Kita adalah lubang dalam berisi emas. Yang perlu untuk diisi air hingga penuh dan terapung ke permukaan. Membuat emas lebih mudah untuk diraih.

Kita adalah layang-layang yang terukir indah di langit, meski dengan tarik dan ulur yang menyulitkan, meski dihembus angin yang melawan arah layang kita.

Kita adalah detik dan detak yang jalannya mampu berjalan tanpa kenal lelah.

Karena kita adalah seluruh alam yang tak akan pernah kehabisan perumpamaan.

Kita adalah mozaik kenangan, yang tak lekang oleh usia, yang setianya siap diuji dengan sedia, yang mempunyai rangkaian paling lekat sedunia, hingga semesta serta merta menghistoriskan semua analogi kita.

Kita adalah...

(11 September 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar